Suara.com - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024, Rabu, 20 Maret 2024, di Sulawesi Selatan. Tema yang diangkat adalah "Ancaman dan Peluang dalam Tren Penggunaan Teknologi AI".
Sebagai narasumber dalam webinar ini, yaitu Wakil Ketua Relawan TIK Karawang Nurlana Sanjaya; CEO Ruhay Creative Studio Geri Sugiran; dan Program Manager Common Room Networks Foundation Ressa Ria. Acara ini melibatkan komunitas Duta Digital Pangkep, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Pangkep, serta Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa.
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2023, pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta atau setara 78,19 persen dari total populasi Indonesia. Di saat yang bersamaan, pertumbuhan pengguna yang masif ini membuka ruang yang lebih luas terhadap potensi meningkatnya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maupun internet.
Pengukuran status literasi digital Indonesia 2023 terhadap 38 provinsi melaporkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan TIK semakin membaik dalam setahun terakhir. Indeks literasi digital Indonesia di awal 2023 ada di level 3,54 dari skala 1-5. Artinya, secara umum literasi digital masyarakat Indonesia ada di level "sedang". Indeks tersebut sedikit meningkat dibanding 2020 lalu yang ada di level 3,46.
Baca Juga: Pengiriman TV Global Anjlok, Tanda-tanda Kepunahan?
Teknologi kecerdasan buatan atau AI, menurut Nurlana Sanjaya, adalah kecerdasan yang ditambahkan pada suatu sistem yang dapat diatur dalam konteks ilmiah. Secara teknis, kecerdasan buatan merupakan model statistik yang digunakan untuk mengambil keputusan dengan menggeneralisir karakteristik dari suatu objek berbasis data yang kemudian dipasang di berbagai perangkat elektronik.
"AI memberikan manfaat yang signifikan, seperti menciptakan efisiensi, meningkatkan kualitas layanan, mempercepat pengambilan keputusan, serta bisa meningkatkan daya saing. AI bisa diterapkan di banyak sektor, seperti pendidikan, perdagangan secara elektronik (e-commerce), kesehatan, pertanian, hingga ke layanan pelanggan," ucapnya.
Nurlana menambahkan, AI tidak mengancam pekerjaan manusia. Bahkan, AI dapat membantu pekerjaan manusia dengan memberikan hasil yang lebih baik. AI merupakan teknologi global dan semua pihak perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa AI digunakan untuk kepentingan seluruh umat manusia.
Kendati AI memiliki sejumlah manfaat, Geri Sugiran mengingatkan bahwa ancaman keamanan digital yang diperkuat AI kian membahayakan. Ia mencontohkan penggunaan metode deep fake dalam penipuan online maupun malware dan phising yang diperkuat AI. Namun demikian, terdapat peluang dalam meningkatka keamanan digital dengan menggunakan teknologi AI.
“Penggunaan teknologi AI untuk mengatasi ancaman digital adalah dapat digunakan untuk mendeteksi dan mencegah serangan siber. Selain itu, pengembangan sistem yang adaptif dan responsif dengan AI juga masih bisa terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Baca Juga: Tak Cuma di Smartphone, Data Pengguna Mobil Juga Dipanen untuk Dijual?
Sementara itu, Ressa Ria mengungkapkan, masih ada banyak tantangan dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi AI di Indonesia. Masalah mendasar dari ragam tantangan itu adalah persoalan infrastruktur. Masih ada kesenjangan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di daerah perdesaan, yang dapat membatasi aksesibilitas teknologi AI. Koneksi internet yang lambat dan tidak stabil juga bisa menjadi hambatan.
“Pemahaman tentang AI dan teknologi terkait masih terbatas di kalangan masyarakat luas di Indonesia. Pendidikan dan kesadaran yang lebih baik tentang potensi dan implikasi AI diperlukan untuk mengurangi kesenjangan digital,” tuturnya.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.