Waspadai Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Iman Firmansyah Suara.Com
Selasa, 19 Maret 2024 | 17:50 WIB
Waspadai Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja
Ilustrasi sosial media (Pexels.com/MagnusMueller)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Eko Junirianto menambahkan, merujuk dari KataData, informasi paling banyak didapatkan remaja bersumber dari media sosial, baru kemudian diikuti dari televisi, berita online, situs resmi pemerintah, media cetak, dan radio.  Adapun data We Are Social menyebutkan, masyarakat Indonesia yang berusia 16 – 64 tahun paling banyak menghabiskan waktu menggunakan internet hingga 7 jam 38 menit per hari, kemudian media sosial 3 jam 11 menit, menggunakan televisi 2 jam 41 menit, mendengarkan musik 1 jam 31 menit, kemudian mengonsumsi media online dan media cetak 1 jam 26 menit,  serta disusul dengan bermain gim online, podcast, dan radio. 

Eko menilai, meskipun memiliki sejumlah dampak positif, media sosial juga membawa dampak negatinf seperti mengurangi interaksi dengan masyarakat sekitar, dapat terpapar konten negatif seperti pornografi dan kekerasan, rawan terkena informasi hoaks, menjadi tidak produktif, dan berpotensi mengalami kecanduan. Kondisi ini yang perlu diwaspadai. 

Untuk itu, kata Eko, pendampingan dalam penggunaan internet bagi remaja sangat penting untuk melindungi mereka dari konten berbahaya, mengembangkan kesadaran digital, mengelola waktu secara efektif, serta mengawasi penggunaan gawai. “Juga dapat mencegah cyberbullying dan dapat mengembangkan keterampilan positif secara online,” ujar Eko. 

Sementara itu, Ressa Ria Lestari menyampaikan, remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari menghadapi risiko dua kali lipat mengalami gangguan kesehatan mental yang buruk. “Hampir 2 dari 3 remaja mengalaminya “sering” atau “terkadang” terpapar konten berbasis kebencian di media sosial,” ucap Ressa. 

Agar dapat terhindar masalah kesehatan mental, menurut Ressa, remaja sebagai pengguna aktif media sosial tidak perlu terbawa tren di media digital yang dapat merugikan, perlu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memilih dan memilah konten yang akan dikonsumsi, perlu melatih diri dalam menentukan skala prioritas, serta meningkatkan potensi diri secara positif. 

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI