Suara.com - Terkadang, tekanan finansial bisa menjadi beban yang berat dan mempengaruhi kesejahteraan emosional kita. Apakah Anda pernah merasa cemas atau stres tentang situasi keuangan Anda? Jika demikian, Anda mungkin akan tertarik dengan solusi yang ditawarkan oleh Suzuverse.
Suzuverse adalah sebuah aplikasi inovatif yang menggabungkan unsur game dan keuangan, berasal dari Jepang. Aplikasi ini mengajak penggunanya untuk memasuki dunia virtual yang menarik dan unik.
Dalam Suzuverse, Anda memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan hewan peliharaan virtual atau avatar yang cerdas, yang akan membantu Anda mengatasi tantangan dalam permainan.
Menurut Representative Director of Indonesia, Suzuverse, Antovany Reza, hewan peliharaan virtual ini bukan hanya sekedar karakter dalam permainan biasa. Mereka juga merupakan aset digital yang aman berkat teknologi blockchain.
Baca Juga: Menko Polhukam Tegaskan Hasil Pemilu 2024 Diumumkan 20 Maret
Dengan berpartisipasi dalam misi harian bersama hewan peliharaan virtual Anda, bukan hanya meningkatkan aktivitas fisik Anda, tapi juga menghasilkan pendapatan digital.
Ini adalah solusi inovatif yang tidak hanya membantu Anda menghilangkan stres keuangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan emosional Anda. Suzuverse memberikan kesempatan bagi individu untuk meraih keberhasilan finansial sambil tetap menjaga keseimbangan emosional mereka.
“Semua yang Anda butuhkan untuk bersosialisasi, bermain, dan bersenang-senang dalam satu aplikasi!” jelas Reza.
Suzuverse, platform metaverse realitas campuran dari Jepang yang didirikan oleh George Miyauchi pada 11 Agustus 2022 ini, adalah contoh nyata bagaimana beberapa teknologi canggih telah digabungkan untuk menciptakan pengalaman yang memukau bagi pengguna. Salah satu teknologi yang sangat penting dalam platform ini adalah pemrosesan bahasa alami (NLP/Natural Language Processing).
NLP memberikan kemampuan pada avatar AI (artificial intelligence) untuk tidak hanya mengenali kata-kata yang diucapkan pengguna, tetapi juga untuk memahami makna, konteks, dan bahkan nuansa dari percakapan manusia.
Baca Juga: Krisis Lini Pertahanan, Kans Jay Idzes untuk Debut Terbuka Sangat Lebar
Dengan demikian, avatar AI dapat merespons dengan lebih alami dan mengikuti arus percakapan dengan lebih baik.
NLP memungkinkan komputer untuk memahami, menganalisis, dan menghasilkan bahasa manusia dengan cara yang bermanfaat. Dalam konteks Suzuverse, NLP digunakan untuk memberikan kemampuan pada avatar AI untuk memahami dan merespons bahasa manusia dengan lebih alami.
Di balik kemampuan adaptasi yang luar biasa dari avatar AI tersebut adalah teknologi pembelajaran mesin. Dengan menggunakan algoritma dan model pembelajaran mesin yang canggih, avatar AI dapat belajar dari setiap interaksi dengan pengguna dan secara bertahap meningkatkan kemampuan serta responsivitasnya.
“Kombinasi antara NLP dan pembelajaran mesin membuat pengalaman berinteraksi dengan avatar AI dalam Suzuverse terasa begitu nyata dan mendalam. Ini memberikan pengguna pengalaman yang lebih personal dan memuaskan, serta menciptakan kesan bahwa avatar tersebut bukan hanya karakter komputer biasa, tetapi benar-benar entitas yang hidup dan berkembang,” ungkap Reza.
Suzuverse, Desentralisasi untuk Kebebasan
Suzuverse, sebagai pelopor di ranah industri desentralisasi, baru-baru ini melaporkan pertumbuhan yang mengesankan dalam keanggotaan dan pendapatan mereka. Laporan keuangan terbaru menggambarkan sebuah kesuksesan yang memperlihatkan pentingnya peran Suzuverse dalam menyediakan tempat perlindungan yang aman bagi kemandirian ekonomi, sosial, dan spiritual bagi para penggunanya.
Pada dasarnya, konsep desentralisasi dalam konteks blockchain adalah tentang membagi kontrol dan kewenangan dari satu entitas terpusat menjadi sebuah jaringan yang tersebar luas.
Dalam jaringan terdesentralisasi, tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada satu pihak dan mencegah kemampuan mereka untuk mengontrol atau memanipulasi sistem secara tidak adil.
“Saat ini, konsep desentralisasi ini akan diperkenalkan kepada publik secara bertahap supaya publik bisa mendapatkan manfaat dari konsep teknologi tersebut,” ujar Reza.
Suzuverse (SGT) adalah aset crypto, yang diperjualbelikan secara global, dan di Indonesia SGT tercatat sebagai aset kripto yang sah dan mendapat izin dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) untuk diperdagangkan.
Dalam Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2024, daftar aset kripto yang sah untuk diperdagangkan di Indonesia telah diperluas dari 501 menjadi 545 item atau bertambah 44.
Bappebti mengeluarkan peraturan terbaru terkait perdagangan aset kripto di Indonesia, dan Suzuverse (SGT) termasuk di dalamnya.
“Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pasar serta memberikan kepastian serta perlindungan hukum bagi masyarakat dalam bertransaksi aset kripto di pasar fisik aset kripto,” jelas Antovany Reza dari Suzuverse.
Suzuverse sendiri saat ini menempati urutan 53 dalam ranking mata uang crypto berdasarkan Indodax market, dengan volume jual beli harian sebesar Rp 1,4 Milyar. Yang menarik, di saat bearish (perdagangan secara umum menurun), traffic token Suzuverse justru naik. Sementara di saat bullish (perdagangan naik), token SGT cenderung stabil.
Memang, saat ini belum banyak yang tahu bahwa token-token SGT bisa diperjualbelikan di bursa perdagangan kripto.
“Kami perkenalkan kepada publik secara bertahap supaya publik bisa mendapatkan manfaat dari konsep teknologi desentralisasi, atau blockchain ini,” katanya.
Menurut Reza, dalam konsep desentralisasi, user atau pengguna atau siapa pun yang terlibat ya, baik itu pemilik platform, pengembang platform, pengguna, mungkin nanti investor, dan lain-lain nanti yang kita akan masuk ke dalam ekosistem, “mereka akan punya peran yang sama-sama sebagai pemilik dan pengatur platform.”
Mekanismenya dengan memakai governance token (token tata kelola). Token tata kelola ini diperdagangkan dalam berbagai bentuk, ada yang diperdagangkan di in platform, ada yang di luar platform di bursa kripto – sebutlah Indodax, salah satu aplikasi trading kripto yang beroperasi sejak 2013 di Indonesia.
Ada sedikit perbedaan, kalau perdagangan in platform, tidak likuid, karena ada sistem tersendiri, serta ada masanya, kapan token-token tersebut bisa dicairkan.
Sementara di luar platform, token-token bisa diperdagangkan dan dicairkan setiap saat, dengan harga mengikuti pasar. “Kalau in platform, harga cenderung di bawah harga di bursa kripto,” tukas Reza.
Dengan kontribusi yang signifikan terhadap ekosistem desentralisasi, Suzuverse tidak hanya menjadi pemain utama dalam permainan bisnis, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan dalam cara individu mengelola kehidupan mereka.
Kehadirannya tidak hanya tentang menciptakan kesempatan finansial, tetapi juga membuka pintu bagi pertumbuhan sosial dan spiritual.
Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, di mana tantangan ekonomi, sosial, dan spiritual seringkali mengintai, Suzuverse memberikan solusi yang tangguh.
Dengan memberdayakan para pengguna untuk mengambil kendali atas kehidupan mereka sendiri, Suzuverse menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan di mana kemandirian bukan hanya menjadi impian, tetapi juga kenyataan yang dapat dicapai.
Keberhasilan terbaru Suzuverse dalam pertumbuhan keanggotaan dan pendapatan memberikan bukti kuat akan relevansinya dalam masyarakat yang semakin bergantung pada model desentralisasi.
Ini adalah cerminan dari dorongan yang terus-menerus menuju kemandirian ekonomi, sosial, dan spiritual yang telah menjadi inti dari visi dan misi Suzuverse sejak awal.