Sertifikasi B Corp dikeluarkan oleh B Lab, sebuah organisasi nirlaba global dari Amerika Serikat. Sampai hari ini, sudah lebih dari 8.250 perusahaan berhasil mendapatkan sertifikasi ini di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan ini tersebar di lebih dari 96 negara dan bergerak di 162 bidang industri yang berbeda. Komunitas B Corp telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, jumlah komunitas B Corp di ASEAN meningkat dua kali lipat dari 27 perusahaan di tahun 2022 menjadi 51 perusahaan di tahun 2023. Di Indonesia sendiri, sudah terdapat 23 perusahaan yang tersertifikasi B Corp dan diisi oleh nama-nama perusahaan besar yang terkenal memiliki visi untuk berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih berkelanjutan seperti: Danone Indonesia, PT DCI Indonesia, SukkhaCitta, Jejakin serta Potato Head.
Sebagai salah satu perusahaan Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi B Corp sejak 2018, Laurent Boissier, CEO Danone Indonesia mengatakan "B Corp telah mendorong Danone Indonesia dan AQUA untuk melakukan berbagai inisiatif terkait tata kelola perusahaan, transparansi, keberlanjutan, dan kesejahteraan karyawan. Hal tersebut juga sejalan dengan peta jalan keberlanjutan kami Danone Impact Journey untuk dapat berkontribusi dan mehadirkan dampak positif di tiga area utama, yaitu kesehatan, lingkungan, serta karyawan dan masyarakat. Selain itu hal ini juga merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target pencapaian SDGs. Bisnis tidak boleh lagi hanya memikirkan tentang keuntungan, tetapi juga harus memikirkan tentang dampak baik yang dibawa oleh bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat. Bersama 13,000 karyawan kami di Indonesia, kami memegang visi besar untuk dapat membangun masa depan Indonesia yang lebih sehat dengan tetap bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan.”
Dalam kegiatan ini, hadir pula Sukkhacitta, yaitu fashion brand pertama di Indonesia yang tersertifikasi B Corp. Bertram Flesh, Chief Sustainability Officer Sukkhacitta mengatakan, kepedulian pihaknya berangkat dari keadaan dimana kami melihat banyak pembuat kain menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses pewarnaannya.
"Zat kimia tersebut mencemari air di sekitar lokasi pembuatan kain. Kami kemudian berpikir untuk bagaimana menciptakan kain, pakaian, yang lebih ramah untuk lingkungan. Lebih dari B Corp itu sendiri, kita perlu untuk melihat keberlanjutan dengan lebih serius. Kita hanya memiliki satu planet yang saat ini kita tinggali dan kita semua memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sirkular dan ekonomi inklusif. Saya merasa B Corp adalah salah satu framework yang tepat untuk mewujudkannya,” paparnya.