Suara.com - Nyalanesia sekali lagi menampilkan perannya dalam dunia pendidikan sebagai Startup Pengembang Literasi inovatif di Indonesia.
Startup yang didirikan oleh Lenang Manggala pada tahun 2016 ini kembali menyelenggarakan rangkaian Festival Literasi Nasional (FLN). Sebuah acara puncak pertemuan, pembelajaran, perayaan, dan penganugerahan bagi guru dan siswa yang telah mengikuti program dari Nyalanesia.
Dengan mengusung tema “Indonesia Berkarya,” FLN di tahun ke-8 penyelenggaraan ini diperkirakan akan dihadiri oleh kurang lebih 700 peserta secara langsung di Kota Solo, dan ribuan lainnya secara virtual melalui siaran langsung YouTube Nyalanesia.
FLN tahun 2024 ini juga dimeriahkan dengan berbagai rangkaian praacara yang sudah diselenggarakan sejak November 2023 lalu. Imam Subchan, selaku Ketua Pelaksana FLN 2024, menyampaikan bahwa rangkaian praacara FLN 2024 di antaranya Kompetisi Website Literasi, Sayembara Menulis Quote, Sayembara Menulis Surat untuk Pemimpin, Sayembara Foto, Kompetisi Konten “Master Teacher,” Kompetisi Video Tari Kreasi, dan Kompetisi Aransemen Lagu Nyalanesia.
Baca Juga: Tunjukkan Eksistensi Secara Global dengan Mengadakan Program Pertukaran Pelajar
"Total 778 peserta dari berbagai wilayah Indonesia, telah berpartisipasi dalam rangkaian lomba praacara FLN 2024 ini. Dari karya-karya yang terkumpul, selanjutnya akan dilakukan penjurian dan pengumuman pemenang. Selain penjurian, khusus untuk kategori Kompetisi Video Tari Kreasi, Aransemen Lagu Nyalanesia, Sayembara Quote dan Sayembara Foto juga dilakukan voting dari masyarakat umum,” ujar Imam Subchan.
Lewat ragam lomba praacara FLN 2024 yang mengasah spirit cipta, rasa dan karsa dalam FLN 2024, Nyalanesia mendukung terciptanya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektualitas pikiran, namun juga etika dan estetika. Sebagaimana filosofi pendidikan yang berimbang antara pikiran dan jiwa dibangun oleh Ki Hadjar Dewantara.
Jemima Mulyandari, Penggerak Literasi Nyalanesia asal Denpasar juga turut merasakan kemeriahan lomba praacara FLN 2024. Sebagai Penggerak Literasi yang berinteraksi dengan guru dan siswa peserta program Nyalanesia di Bali, Jemima mengungkapkan apresiasinya atas gelaran ini.
“Saya sangat mengapresiasi Tim Nyalanesia yang sudah membukakan jalan mewadahi kreativitas anak-anak dari berbagai macam bidang mulai tarian sampai aransemen lagu. Terbukti anak-anak bisa dan mampu mengembangkan segala kemampuannya dengan sangat baik,” ujar Jemima
Tingginya animo guru dan siswa untuk berkolaborasi menciptakan karya membuat Nyalanesia selangkah lebih dekat dalam mencapai mimpinya, yaitu untuk mengubah citra kegiatan literasi yang membosankan menjadi menyenangkan.
"Dengan ikut serta dalam kegiatan literasi yang bermakna, menyenangkan dan apresiatif, sekolah-sekolah di Indonesia dapat menjadi Taman bagi Para Kreator dan Penggerak Perubahan," ujar Lenang Manggala, selaku Founder Nyalanesia.
Selepas menyelenggarakan rangkaian pra acara FLN 2024, Nyalanesia akan menggelar puncak acara Festival Literasi Nasional 2024 di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Kota Solo. Puncak acara FLN 2024 yang akan diselenggarakan dua hari ini, terdiri dari beberapa sesi acara. Di hari pertama pada 27 April 2024, di antaranya ada sesi acara NyalaTalk bersama para pembicara dari tokoh nasional seperti Fahrudin Faiz, pemecahan rekor MURI, penganugerahan juara, pertunjukan seni, peluncuran buku terbaik dan peluncuran program Nyalanesia 2024.
“Di hari kedua pada 28 April 2024 akan diselenggarakan NyalaTour, sebuah wisata literasi budaya Solo, bagi para siswa dan guru di seluruh Indonesia yang berminat untuk menikmati wisata di Kota Solo,” imbuh Imam Subchan.
FLN 2024 ini diharapkan menjadi puncak pertemuan yang tidak kalah meriah dari penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya. Informasi tentang acara ini dapat juga disimak melalui website resmi www.festivalliterasinasional.com.
“Puncak acara FLN 2024 yang akan diselenggarakan selama dua hari ini adalah bukti komitmen Nyalanesia untuk terus memfasilitasi para siswa dan guru kita, dan ikut dalam upaya memajukan literasi dan kualitas pendidikan di Indonesia,” pungkas Imam Subchan.