Pentingnya Sanitasi, Ribuan Santri Dapat Edukasi Kesehatan di Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta

Rully Fauzi Suara.Com
Jum'at, 16 Februari 2024 | 20:55 WIB
Pentingnya Sanitasi, Ribuan Santri Dapat Edukasi Kesehatan di Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta
Edukasi kesehatan juga pelatihan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. [dok. pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Agama Republik Indonesia bersama Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy menggelar program "Pesantren Sehat Lifebuoy” yang bertujuan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari santri dan santriwati.

Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (15/2/2024) di Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah Jakarta, dengan melibatkan 1200 santri/santriwati yang mendapatkan edukasi kesehatan juga pelatihan guna cetak Duta Santri.

Dalam acara ini juga hadir Wakil Menteri Agama RI, KH. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP., M.Si., jajaran Direksi Unilever Indonesia, dan Pengurus Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta K.H. Ahmad Mahrus Iskandar.

KH. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP., M.Si., Wakil Menteri Agama Republik Indonesia menyatakan, “melalui kerjasama dengan pihak-pihak swasta termasuk di dalamnya Unilever Indonesia, dan produk-produknya, dapat menunjang peningkatan pola hidup termasuk di dalamnya aspek kesehatan yang bermanfaat, terutama bagi pondok pesantren. Sebab pada dasarnya apabila para santrinya sehat, Insyaa Allah Indonesia kuat.”

Baca Juga: Keturunan Pendiri Ponpes Tebuireng Dukung Prabowo-Gibran, Yenny Wahid Malah Ungkap Fakta Berbeda

Salah satu langkah utama dari PHBS yang penting untuk diimplementasikan di pesantren adalah gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima momen penting, yakni saat sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian.

Jika dibiasakan, CTPS di lima momen penting akan mampu melindungi para santri/santriwati dari berbagai penyebaran penyakit.

Ketua Presidium Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), dr. Imelda Datau, MM., menyatakan rasa senang dan bangga terkait program ini yang ada di pesantren-pesantren seluruh Indonesia karena seperti diketahui bersama bahwa perilaku hidup bersih dan sehat itu sangat penting terutama di kalangan pesantren.

Dengan membiasakan PHBS di lingkungan pondok pesantren, hal ini bisa menjaga atau mengurangi resiko dari kemungkinan timbulnya berbagai penyakit.

“Banyak sekali bahkan ada 183 penyakit yang diakibatkan oleh kurang bersihnya kita dalam hal CTPS maupun saat membersihkan gigi dan mulut. Jadi, program ini sebaiknya kita galakkan bersama-sama karena selama ini perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) bekerja sama dengan Lifebuoy sudah melakukan hal tersebut di sekolah-sekolah dasar di lima cabang kami di seluruh Indonesia,” jelas dr. Imelda.

Baca Juga: Putri Gus Dur Buka Suara: Ponpes Tebuireng Netral di Pilpres 2024, Jangan Klaim!

Bahkan menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, kebiasaan ini menjadi langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin.

Sementara, menilik pada data BPS, Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di DKI Jakarta baru mencapai 54,8 persen dari total populasi sehingga adanya keperluan untuk meningkatkan kebiasaan CTPS ke lebih banyak masyarakat di DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI