Suara.com - Selangkah lebih maju, sebuah pameran furnitur yang diseenggarakan oleh Pita menghadirkan furnitur berkelanjutan sebagai pernyataan atas kolaborasi sadar dan inovasi desain, yaitu Bangku Shrüm kolaborasi MYCL dan d architecture studio.
Yang menarik, Bangku Shrüm ini dirancang dari miselium, bahan yang ramah lingkungan dan dapat terurai.
Gosha Muhammad, arsitek utama dan mitra pendiri dari d architecture studio, mengatakan bahwa Shrüm adalah perwujudan kolaborasi sadar, penelitian, dan desain.
MYCL sendiri merupakan produsen jamur gourmet sejak tahun 2012. Ketika kantong tumbuh jamur menjadi keras dan kokoh setelah digunakan, perusahaan mulai meneliti fenomena ini, sehingga mendapatkan akses ke berbagai laboratorium mikologi di Indonesia, Singapura, dan Swiss.
Baca Juga: IFMAC & WOODMAC 2023 Dorong Kesuksesan Lebih Lanjut bagi Industri Mebel dan Perkayuan di Indonesia
Sebagai hasil dari penelitian tersebut, MYCL kini menggunakan miselium jamur, bagian vegetatif dari jamur, sebagai perekat alami dan bahan pengikat untuk menciptakan biomaterial komposit (Biobo) dan mengolahnya menjadi bahan yang kuat mirip kulit (Mylea™).
Lebih dari sekadar pameran furnitur, Pita telah menjadi tempat berkumpulnya komunitas inovatif dan kreatif. Menyajikan lebih dari sekadar koleksi terpilih merek internasional dan lokal, Pita menjadi pusat pertemuan bagi pikiran kreatif dan inovatif, membentuk masa depan lanskap desain Indonesia.
Kolaborasinya dengan organisasi seperti MYCL dan d architecture studio mengusung tiga prinsip nol, yaitu nol sampah, nol ketidaksetaraan, dan nol rasa bersalah.