Suara.com - Industri fashion di Indonesia kini berkembang dengan pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi positif pasca pandemi. Dukungan terhadap industri tersebut juga dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya tren fashion kekinian yang terus bermunculan dari para entrepreneur kreatif di Indonesia.
Pertumbuhan industri fashion di Indonesia ini tentunya membuka peluang bagi pelaku usaha untuk terus mengembangkan bisnis mereka di tengah persaingan yang ketat. Untuk itu, para pelaku usaha fashion perlu menerapkan strategi bisnis yang tepat agar produk yang dijualnya memiliki nilai lebih untuk menarik pelanggannya.
“Ada enam strategi bisnis yang perlu dilakukan para pelaku usaha fashion, terutama lokal brand, agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Strategi ini masih terus kami jalankan untuk memastikan produk-produk kami adalah yang dibutuhkan pelanggan,” ungkap Founder DYN CLOTHINGLINE, Diana Fatimah Azzahra, dalam acara seminar, workshop, & community yang bertempat di BSD CITY HALL, Tangerang pada 15-17 Desember 2023.
Dalam event entrepreneur yang dihadiri founder brand dari kategori food, beauty, dan fashion tersebut, Diana menyebutkan penting bagi para pelaku industri fashion untuk terus berinovasi menciptakan produk baru. Kemudian, kita juga perlu mengadaptasi teknologi untuk mengikuti era penjualan produk yang serba digital agar pasar yang dijangkau bisa lebih jauh. Tidak kalah pentingnya lagi adalah memperkuat market fit dan branding yang dibutuhkan customer. Selain memahami kebutuhan pelanggan, menjaga pelayanan juga sangat penting agar produk-produk kita masih menjadi pilihan para pecinta fashion.
Baca Juga: Bukti Nagita Slavina Sudah Punya Tas Branded sebelum Jadi Istri Raffi Ahmad, Haters Auto Kicep
“Memperluas channel penjualan seperti menggaet mitra baik reseller, afiliasi, dan memanfaatkan media sosial juga dapat menjadi salah satu cara memperluas produk-produk kita bisa dikenal oleh banyak orang. Terakhir yang nggak kalah penting adalah mengikuti berbagai event fashion show yang bertujuan untuk memperkuat branding,” tambah Diana.
Salah satu cara Diana untuk memperkuat branding adalah dengan memanfaatkan platform media sosial yang dapat dijangkau semua kalangan di Indonesia maupun luar negeri. Untuk mengelola media sosial, Diana juga mengungkapkan strategi marketing dan branding yang diterapkannya di era digital ini dengan membuat konten menarik, seperti foto, video hingga vlog singkat yang diunggah di Instagram.
Tidak hanya itu, Diana juga menunjukkan proses kreatifnya menciptakan produk hingga dipasarkan. Konten-konten tersebut juga diperkuat dengan storytelling serta mengikuti tren yang sedang viral di TikTok atau platform media sosial lainnya. Konten menarik lainnya berupa beauty look yang dibuat dalam video singkat untuk memperlihatkan produk tersebut secara nyata digunakan seorang model. Melalui media sosial juga, Diana dalam beberapa kesempatan spesial giveaway untuk pengikutnya di media sosial. Tentunya cara ini dapat menarik engagement pelanggan.
“Memperkuat branding di media sosial juga perlu adanya strategi riset produk agar sesuai dengan target market yang dituju. Kami di DYN CLOTHINGLINE menerapkan riset konsumen agar segmen yang dituju tepat sasaran. Riset tersebut memperkuat dan memotivasi kami untuk terus menciptakan produk-produk yang trendy, namun masih tetap mempertahankan nilai keanggunan, keindahan, dan tetap berkualitas,” papar Diana yang mengawali bisnis fashion sejak menjadi mahasiswa pada 2015.
Strategi lainnya menurut Diana yang tidak kalah pentingnya adalah memperkuat desain yang diminati target pasar serta mengevaluasi spesifik produk yang paling diminati pelanggan. Dengan menerapkan riset dan strategi bisnis yang tepat di atas, pelaku usaha fashion dapat meningkatkan peluang keberhasilan di era digital.
Baca Juga: Data Diplomasi Ekonomi Bawa Untung Buat RI