Suara.com - Didirikan pada COP26, Global Energy for People and Planet (GEAPP) merupakan koalisi global dari 19 mitra yang bersama-sama melakukan transisi energi untuk kebaikan bumi.
Aliansi ini berupaya memainkan peran katalis dalam melawan perubahan iklim dan kemiskinan energi dengan mendukung negara-negara berkembang dalam peralihan ke energi bersih yang mendukung pertumbuhan, memastikan akses energi secara universal; membuka era pertumbuhan ekonomi inklusif baru, sekaligus memungkinkan masyarakat global memenuhi tujuan-tujuan iklim.
Tahun 2022 lalu, GEAPP memperluas jejaknya ke Indonesia. Menurut Country Lead GEAPP untuk Indonesia, Lucky Nurrahmat, GEAPP di Indonesia berfokus pada tiga hal, yaitu menciptakan lingkungan yang mendukung untuk energi terbarukan berbasis jaringan, mendorong inovasi dan kewirausahaan dalam Energi Terbarukan Terdistribusi (DRE), dan menyediakan modal risiko untuk transisi bahan bakar fosil.
Menteri Keuangan menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan setidaknya US$97 miliar, setara dengan Rp 1.518 kuadriliun pada tahun 2030, untuk memfasilitasi transisi energi.
Baca Juga: Ekonom Sebut Skema Power Wheeling Bisa Rugikan Rakyat
Untuk mendukung kebutuhan ini, Indonesia berencana untuk menggunakan green low-cost financing yang terintegrasi ke dalam platform pembiayaan ramah lingkungan negara. Pendekatan ini menawarkan solusi pembiayaan strategis bagi Indonesia untuk efektif mencapai tujuan transisi energinya.
Dalam konteks ini, peran dari blended finance atau pembiayaan campuran, termasuk filantropi, sektor swasta, Multilateral Development Banks, bersama dengan dana publik dan Badan Usaha Milik Negara, menjadi sangat penting dalam mewujudkan komitmen-komitmen tersebut.
Pembiayaan campuran adalah penggunaan modal katalis dari sumber-sumber publik atau filantropi untuk menarik investasi sektor swasta untuk pembangunan berkelanjutan.
Filantropi dapat menyediakan modal, pengembangan kapasitas, berbagi pengetahuan, bantuan teknis, penelitian, dan analisis dampak yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan hijau Asia Tenggara sekaligus mengatasi hambatan-hambatan kompleks.
Saat ini, 7 negara yang menjadi fokus GEAPP untuk menciptakan dampak dalam skala besar melalui transisi energi, yakni India, Indonesia, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Vietnam, dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Di Forum IREIS 2023, Indonesia Targetkan 23 Persen Gunakan Energi Terbarukan
Dukungan GEAPP untuk 7 negara ini termasuk mendukung reformasi sektor dan efektivitas pemerintah dalam membuat energi terbarukan lebih menarik untuk investasi, menggunakan modal risiko tinggi untuk menggerakkan kuantitas dan kesesuaian dana dari sumber komersial dan pengembangan, serta melakukan pengujian/pilot untuk solusi yang dapat direplikasi.