Suara.com - Untuk membangun bisnis kuliner diperlukan usaha dan komitmen yang tak henti. Banyak cerita sukses tentang pengusaha restoran, yang awalnya hanya memiliki kios pinggir jalan.
Salah satunya, Nanang Suherman. Ia memulai perjalanan bisnisnya dari gerobak ayam goreng dan geprek kaki lima dengan modal Rp500.000. Meski terbatas modal, pria berusia 35 tahun ini menekankan kualitas dan cita rasa sebagai kunci suksesnya.
"Saya hanya punya gerobak untuk berjualan. Belum bisa sewa tempat untuk kedai. Tapi Alhamdulillah, saat ini punya puluhan cabang dan ribuan karyawan," ucap Nanang rendah hati.
Dengan perjuangan, Nanang dan istri bersama-sama membangun usaha kuliner. Bahkan dalam upaya memajukan bisnisnya, sang istri rela tidur di bawah meja lapak gerobak saat itu.
Baca Juga: Teknologi Digital Permudah Ekspansi Bisnis Kuliner Legendaris di Pasar Nusantara Sarinah
Perjalanan merintis usaha tak selalu mulus. Ia memiliki kisah pahit, ketika gerobaknya dicuri, rumahnya disita, dan mereka harus tidur di kos-kosan sempit di awal perjalanan bisnisnya.
Dalam beberapa tahun, gerobak sederhana Nanang Suherman berkembang menjadi outlet Ayam Goreng Nelongso pertama, di daerah Sukarno Hatta Malang, Jawa Timur, pada 2013. Keberhasilannya di Malang membuka peluang ekspansi dan Ayam Goreng Nelongso pun merambah ke berbagai daerah.
Pada 2018, Nanang dan Yeni Isnawati mendirikan PT Bersama Mencapai Puncak (BMP) sebagai langkah lebih lanjut dalam mengelola bisnis kuliner mereka. BMP resmi berbadan hukum dan menjadi katalisator perkembangan pesat Ayam Goreng Nelongso dan Geprek Kak Rose di seluruh Indonesia.
Rahasia kesuksesan Nanang tak lepas dari dedikasinya terhadap kualitas produk dan pelayanan.
"Kami tidak hanya berjualan ayam goreng dan geprek, tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang baik untuk pelanggan kami," ungkap Nanang, menggambarkan komitmennya untuk menjaga standar yang tinggi.
Baca Juga: Sukses Jadi Konten Kreator Kuliner, Erwin Putra Kini Rintis Bisnis Kue Kekinian