Berkat pengairan persawahan dari Sungai Pusur ini, para petani di Klaten juga berhasil memproduksi beras Rojolele Srinar Srinuk, yang berasal dari varian IP 400. Beras primadona dari Solo Raya ini pertama kali dikembangkan di Desa Delanggu, Kecamatan Polanharjo.
Kondisi tersebut menjadikan Klaten merupakan daerah lumbung pangan nasional saat ini. Menurut Rama, program yang terintegrasi mulai dari hulu Merapi, tengah hingga hilir ini melibatkan masyarakat dan berbagai lembaga independen yang berkompeten menjadi komponen penting dalam kolaborasi.
Menariknya, di area taman terdapat sumur untuk produksi pabrik Danone-AQUA Klaten selain itu juga dilengkapi sumur pantau untuk memonitor neraca air. Pengembangan Taman Keanekaragaman hayati di Rumah Sumber ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga standar keamanan pangan. Rumah sumber dijaga secara alami dengan flora fauna yang dipantau selalu dengan menghitung indeks kehati.
PT Tirta Investama (TIV) Aqua Klaten juga mengelola sub daerah aliran sungai (DAS) Pusur sebagai upaya mitigasi bencana berbasis masyarakat. Orientasi yang dibangun pabrik Danone-AQUA Klaten, sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan. Fokus pada tiga pilar utama, yakni kesehatan, lingkungan, masyarakat, serta komunitas.
Tak hanya di Klaten, Taman Kehati juga dibuka di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Taman Kehati umumnya berupa kawasan hutan alam minimal seluas 3 hektar. Taman ini didedikasikan sebagai kawasan yang tidak dibangun, terbuka dan dihitung secara berkala indeks kehatinya.