Suara.com - Indonesia telah mengumumkan bahwa akan memenuhi net zero emission maksimal pada tahun 2060, dimulai dengan menaikkan target pengurangan emisi menjadi 31,89% di tahun 2030 mendatang.
Dalam rangka mendukung hal tersebut, Yili Indonesia sebagai bagian dari Yili Group, perusahaan dairy global yang memiliki komitmen pencapaian zero net emission pada tahun 2050, mengambil peranan aktif sebagai bagian dalam program Net Zero Carbon yang dilaksanakan oleh BPOM RI pada Selasa, 31 Oktober 2023 di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta Utara.
Presiden Direktur Yili Indonesia Dairy, Yu Miao mengatakan, program ini merupakan upaya Yili Group untuk berpartisipasi dalam program zero net carbon yang merupakan bagian dari visi misi perusahaan. Sebanyak 150 pohon mangrove ditanam pada program ini. Keterlibatan Yili dalam penanaman mangrove di Indonesia merupakan yang pertama kali dilakukan.
"Namun, sebelumnya kami juga telah berpartisipasi dalam konservasi terumbu karang di NTT untuk acara G-20 yang lalu. Tentunya komitmen Yili terhadap program-program yang terkait dengan kelestarian lingkungan hidup tidak hanya berhenti sampai disini saja dan masih akan terus berlanjut," terangnya.
Baca Juga: PNM Gandeng Waskita Beton Precast Tanam Mangrove dan Beri Akses Air Bersih
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki 17 ribu pulau besar dan kecil dengan garis pantai sepanjang 81.000 km yang dapat menjadi area tumbuh hutan mangrove . Hutan mangrove merupakan pembatas untuk menjaga garis pantai dari erosi yang dalam kondisi serius bisa menjadi bencana alam. Indonesia memiliki sekitar 3,5 juta hektare hutan mangrove atau sekitar 23% dari total dunia dengan 92 spesies bakau yang menjadikan hutan mangrove di Indonesia menjadi yang paling beragam.
Dalam acara penanaman Mangrove di Taman Wisata Alam, Angke, Jakarta Utara, Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, MCP KaBan BPOM menyebutkan program penanaman Mangrove untuk Net Zero Carbon program sebanyak 16.000 pohon dan bersifat multiyears selama 5 tahun. Dalam kurun waktu lima tahun tersebut, ditargetkan sebanyak 47.500 pohon Mangrove yang ditanam dengan target serapan karbon 1.398 ton CO2 setiap tahunnya. Penny juga menambahkan, meskipun BPOM bukan institusi yang berkaitan langsung dengan lingkungan, tapi program ini merupakan upaya sebagai masyarakat yang berinisiatif untuk terlibat secara nyata untuk mengembalikan kelestarian dari bumi.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengatakan, sebagai para pelaku yang berkecimpung di industri makanan minuman, banyak bahan baku yang berasal dari alam.
"Ini adalah salah satu upaya yang kami lakukan untuk bisa berkontribusi dalam upaya untuk menjaga alam sekitar. Kolaborasi antara BPOM, GAPMMI, dan Yili Indonesia Dairy dalam program penanaman mangrove ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga lingkungan dan alam. Jika dikelola dan diberdayakan dengan baik, hutan mangrove juga bisa menjadi salah satu mata pencaharian bagi masyarakat misalnya dengan program ekowisata yang pastinya akan berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat di sekitar," ujarnya.
Pada tanggal 8 April 2022, "Rencana Masa Depan Nol Karbon Yili Grup" dan "Peta Jalan Rencana Masa Depan Nol Karbon Yili Grup" secara resmi dirilis. Yili menjadi perusahaan pertama di industri makanan Tiongkok yang mempublikasikan tujuan dan peta jalan karbon ganda, secara global Yili menjadi perusahaan makanan China pertama yang memiliki target emisi karbon dan netralitas karbon serta roadmap komitmen jangka panjang untuk mencapai netralitas karbon di seluruh rantai industri pada tahun 2050.
Sejak itu, Yili secara bertahap merilis rencana pengurangan karbon dan bekerja sama dengan mitra di seluruh rantai industri untuk mengurangi konsumsi energi, emisi gas rumah kaca, dan melindungi lingkungan. Tahun lalu, Yili mulai berfokus melakukan penghematan air dalam kegiatan produksinya. Pada bulan Maret 2023, Yili mendapatkan sertifikasi water footprint internasional berkat upaya perusahaan dalam mengurangi penggunaan air, baik untuk produksi maupun operasional. Yili juga menjadi perusahaan pertama di Tiongkok yang bergabung dengan UN Water Action Agenda.