Suara.com - Untuk mengimplementasikan kemajuan teknologi di sektor pertambangan, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia terus bertransformasi. Berbagai inovasi teknologi dilakukan untuk menghadapi persaingan global di berbagai sektor, khususnya di lini industri pertambangan.
Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah membawa BUMN berani meluaskan layanan ke kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.
Langkah konkret Menteri BUMN, Erick Thohir membawa sejumlah perusahaan BUMN termasuk MIND ID dari berbagai sektor untuk diperkenalkan melalui ASEAN dan Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023.
“Sudah empat tahun BUMN di bawah kepeminpinan Erick Thohir terus menunjukkan perbaikan dan kemajuan,” kata Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf.
Baca Juga: Sektor Pertambangan dan Otomotif Siap Gunakan Biodiesel untuk Indonesia Ramah Lingkungan
Di antara upaya mengimplementasikan transformasi teknologi di sektor pertambangan, MIND ID melalui anak perusahaannya, PT Timah Tbk., tengah membangun smelter Top Sumberge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Pembangunan tersebut merupakan wujud keseriusan dalam memaksimalkan hilirisasi industri tambang timah. Beroperasinya smelter TSL Ausmelt Furnace dapat mendorong percepatan hilirisasi dalam negeri untuk konteks ketersediaan mineral timah sebagai komoditas pertambangan.
TSL Ausmelt Furnace milik PT Timah Tbk. merupakan salah satu bentuk transformasi dan inovasi teknologi pengolahan timah kladar rendah. Sebelumnya, perusahaan ini tidak menggunakan Reverberatory Furnace sebagai teknologi pengolahan.
Investasi yang digelontorkan PT Timah Tbk., untuk proyek TSL Ausmelt Furnace ini mencapai Rp1,2 triliun, yang berasal dari dana anggaran capital expenditure (capex) perusahaan. TSL Ausmelt Furnace menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah kini, di mana ketersediaan bijih timah dengan kadar tinggi atau di atas 70 persen Sn sudah sangat terbatas.
Teknologi dalam TSL Ausmelt Furnace mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar mulai dari 40 Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun ata 35.000 metrik ton ingot per tahun. Sistem kerjanya mengandalkan proses otomasi dengan sistme kontrol sehingga mampu mengurangi dampak risiko kecelakaan kerja dan juga efektifitas kerja dengan teknologi pengolahan timah lebih modern.
Baca Juga: Hingga Januari 2023, Realisasi Investasi AMIN di Proyek Smelter Capai 51%
“Penggunaan teknologi TSL Ausmelt Furnace di smelter milik PT Timah Tbk. merupakan yang pertama di Asia dan menjadi yang terbesar ke-5 di dunia. Ini merupakan keseriusan MIND ID untuk terus memaksimalkan eksplorasi sumber daya tambang di Tanah Air khususnya mineral timah,” tambah Heri.
Selain itu, anak perusahaan lainnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) sukses menerapkan teknologi 5G Smart Mining berkat kerja sama dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Peluncurannyadiresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di Tembagapura, Papua, pada 1 September 2022. Ia menekankan pentingnya peran inovasi teknologi dalam menghadapi persaingan global di berbagai sektor yang sudah semakin terdigitalisasi.
Penggunaan teknologi 5G Smart Mining tersebut menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara. Heri mengatakan, melalui penerapan teknologi 5G smart mining, aktivitas tambang bawah tanah dapat dapat dimonitor dengan kamera yang terhubung lewat kecerdasan buatan.