Indonesia Diminta Hati-Hati dengan Campur Tangan Asing di Pemilu 2024

Iman Firmansyah Suara.Com
Selasa, 26 September 2023 | 10:05 WIB
Indonesia Diminta Hati-Hati dengan Campur Tangan Asing di Pemilu 2024
Ilustrasi Pemilu 2024 (djkn.kemenkeu.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilu 2024 di Indonesia akan menjadi ajang perebutan kekuasaan yang sengit, tidak hanya di antara partai-partai politik dalam negeri, tetapi juga di antara kepentingan-kepentingan asing yang berusaha mempengaruhi hasil pemilihan.

Salah satu negara yang diduga kuat mencampuri Pemilu 2024 di Indonesia adalah Amerika Serikat, melalui agen-agen rahasianya seperti International Republican Institute (IRI) memiliki agenda politik di Indonesia. IRI adalah organisasi nirlaba yang berbasis di AS, didirikan pada tahun 1983, dan didanai oleh pemerintah AS. Selama bertahun-tahun, IRI telah aktif di berbagai wilayah, termasuk Afrika, Asia, Karibia, Eropa Timur, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Organisasi ini juga mendapatkan hibah utama dari National Endownment for Democracy (NED) yang didukung oleh Central Inteligence Agency (CIA), sehingga dianggap sebagai alat penting dalam mendukung kepentingan strategis AS di seluruh dunia.

Anggota DPR RI, Mukhamad Misbakhun, telah menyuarakan keprihatiannya tentang campur tangan IRI dalam Pemilu 2024 di Indonesia. Misbakhun mengungkapkan bahwa IRI telah berkolaborasi dengan LSM lokal (seperti PERLUDEM) dan membimbing pemimpin muda dan tokoh partai untuk memastikan kepentingan AS dalam Pemilu 2024. Bahkan, IRI juga telah mengadakan pelatihan untuk mendukung protes terhadap undang-undang dan peraturan yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan hak sipil.

Baca Juga: ASN Dilarang Follow hingga Like Akun Medsos Capres-Cawapres, Heru Budi: Saya Sudah Beri Arahan

Menurut Misbakhun, IRI juga terlibat dalam demonstrasi kelompok buruh menentang Undang-Undang Cipta Kerja dan uji materi atas presidential threshold 20 persen. Politikus yang terkenal karena mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menganggap bahwa gerakan IRI adalah alarm tentang campur tangan asing dalam agenda nasional Indonesia yang harus ditentang.

Salah satu langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk melawan campur tangan asing dalam Pemilu 2024 adalah untuk menghentikan program-program IRI yang diduga melanggar hukum Indonesia dan mengancam kemandirian pelaksanaan Pemilu.

Guru Besar Hukum International Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana juga menyebut, ada potensi tangan asing bermain yang bisa berdampak krusial. Hikmahanto mengajak seluruh pihak mewaspadai adanya tangan asing yang ikut campur.

“Supaya pemimpin terpilih betul-betul memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia. Pemilu 2024 di Indonesia adalah sebuah momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah dan masa depan negara ini. Namun, Pemilu ini juga rentan terhadap campur tangan asing yang bisa mengancam kedaulatan dan demokrasi Indonesia,” ucapnya.

Oleh karena itu, para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), partai politik, kandidat, media, masyarakat sipil, dan pemilih, harus bersikap waspada dan kritis terhadap segala bentuk upaya intervensi asing, dan harus berusaha untuk menjaga integritas dan kredibilitas pemilu, serta menghormati hak dan kehendak rakyat Indonesia.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Gunakan Hati Nurani Pilih Pemimpin, Pengamat: Prabowo Patahkan Political Buying

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI