Pentingnya Simpan Sel Punca Darah Tali Pusat Bayi untuk Membantu Terapi Pengobatan Leukemia

Iman Firmansyah Suara.Com
Senin, 25 September 2023 | 18:25 WIB
Pentingnya Simpan Sel Punca Darah Tali Pusat Bayi untuk Membantu Terapi Pengobatan Leukemia
Cordlife Persada Bersama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) gelar talk show bertajuk "Cordlife's #prepareeverything Gathering" di Hotel Des in Des, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9/2023). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Leukemia adalah jenis kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak terkontrol dari induk pembentuk sel dalam darah di dalam sumsum tulang, kasus leukemia di Indonesia terbilang tinggi.

Menurut data GLOBOCAN 2020, jumlah kasus leukemia di Indonesia menempati urutan ke-9 terbanyak di dunia dengan temuan kasus baru sebanyak 14.979 jiwa dan terdapat 11.530 jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit ini.

Dilansir dari laman situs Cordlife menyebutkan bahwa masih banyak orang yang tidak tahu pentingnya menyimpan sel darah tali pusat bayi yang kelak dapat sangat bermanfat sebagai sumber medis potensial di masa depan untuk pengobatan leukemia atau kanker darah.

Dengan menggunakan terapi sel punca, sejak tahun 1988 para dokter telah berhasil mengobati lebih dari 40.000 pasien penderita leukemia dan kelainan darah. Namun sayangnya tidak semua penderita leukimia dapat menggunakan terapi ini. Berdasarkan data disebutkan terdapat sekitar 70% pasien yang membutuhkan transplantasi sulit menemukan donor yang cocok di dalam keluarganya.

Apa itu darah tali pusat dan mengapa penting untuk disimpan? Sel punca atau stem cell adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga dapat mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada.

Dokter spesialis anak konsultan, dr. Mururul Aisyi, Sp.A (K) menyampaikan jika sel darah tali pusat lebih muda dan lebih primitif apabila dibandingkan dengan sel punca lainnya, seperti sel punca dari sumsum tulang dan darah tepi.

“Sel punca darah tali pusat lebih toleran terhadap ketidakcocokan Human Leukocyte Antigen (HLA), yaitu protein yang membantu sistem imun tubuh membedakan antara sel milik sendiri dan sel asing yang berbahaya,” katanya. Pengambilan sampel darah tali pusat terbilang mudah dan dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan yang membantu persalinan.

Menurut dr. Aisyi, proses pengambilan tidak akan menggangu proses jalannya persalinan, baik cara normal atau Sectio Caesarea. Data statistik menunjukkan 1 dari 217 orang membutuhkan terapi sel punca dalam kehidupan mereka. Memiliki darah tali pusat anak yang sudah tersimpan akan lebih menguntungkan dibandingkan harus melakukan pencarian sel punca dengan HLA yang cocok, tentunya hal ini akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang cenderung lebih lama.

Sementara itu, memperingati Hari Pelanggan Nasional dan Bulan Kesadaran Leukemia yang jatuh pada September ini, Cordlife Persada Bersama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) gelar talk show bertajuk "Cordlife's #prepareeverything Gathering" di Hotel Des in Des, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9/2023).

Baca Juga: Indonesia Punya Potensi Jadi Salah Satu Tujuan Wisata Medis di Bidang Stem Cell

“Acara ini digelar dengan maksud dan tujuan khususnya untuk orang tua yang sudah menjadi klien Cordlife untuk mendapatkan informasi terkini mengenai terapi pengobatan dengan sel punca khususnya untuk penyakit leukemia dan sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan proteksi dini dari penyakit leukemia atau kelainan darah lainnya yang bisa menyerang siapa saja, kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk komitmen Cordlife untuk memberikan yang terbaik dengan terus memberikan update informasi kepada klien,” kata Assistant Manager PT Cordlife Persada, Wita Pratiwi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI