Suara.com - Pembangunan BRANZ Mega Kuningan terus dikebut dan kini telah masuk tahap penutupan atap atau topping off. Prosesi topping off ini ditandai dengan penanaman paku di lantai teratas oleh jajaran manajemen Tokyu Land Indonesia.
BRANZ Mega Kuningan merupakan proyek pembangunan kondominium premium ketiga setelah BRANZ Simatupang dan BRANZ BSD. Saat diperkenalkan kepada publik, proyek ini sudah mendapatkan perhatian dari konsumen yang berminat dengan pengembangan kondominium di Jakarta.
President Direktur Tokyu Land Indonesia, Hidetatsu Ikeda menjelaskan, proyek yang terdiri dari kondominium, apartemen servis, dan fasilitas komersial ini dikembangkan secara bersama-sama dengan melibatkan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (berlokasi di Chiyoda-ku, Tokyo; selanjutnya disebut "JOIN") yang dananya bersumber dari pemerintah Jepang. Pekerjaan konstruksi ditangani oleh Shimizu Corporation.
"Walaupun sempat melewati kondisi sulit akibat pandemi Covid-19, Tokyu Land Indonesia tetap berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan sesuai dengan rencana. Dengan kesuksesan seremoni topping off yang berhasil dilaksanakan pada siang hari ini merupakan suatu bukti komitmen yang tinggi terkait proses pembangunan yang telah dijanjikan kepada konsumen-konsumen kami. Sehingga harapannya di tahun 2024, kami juga sudah bisa melaksanakan proses serah terima dengan konsumen,” ujar Hidetatsu Ikeda dalam keterangan persnya pada Rabu, (20/9/2023).
Baca Juga: Pelopor Pada Konsep Revitalisasi, Perumnas Luncurkan Tower Apartemen Baru di Medan
Gaya Hidup Baru di Jantung Kota Jakarta
Proyek yang menawarkan gaya hidup berfasilitas terbaik oleh Tokyu Land Indonesia
Berada di area seluas 10,000 meter persegi, terdiri dari 482 unit kondominium dan 240 unit serviced apartment, dan retail sebagai fasilitas pendukung, BRANZ Mega Kuningan terletak di kawasan segitiga emas Jakarta, dengan kemudahan akses ke jalan raya, jalan tol, dan MRT & LRT Jakarta.
Selain itu ditunjang juga dengan keberadaan rumah sakit, shopping mall hingga lokasi perkantoran di area Mega Kuningan. Kompleks Bangunan ini dilengkapi oleh berbagai fasilitas, seperti swimming pool, jacuzzi, sauna, studio, fitness gym, function room, skydeck, sky lounge, café, ruang serba guna dan sebagainya. Kami menawarkan gaya hidup baru di Jakarta melalui kondominium setinggi 44 lantai dengan berbagai jenis unit mulai dari studio hingga 3 bedroom.
TLID menggandeng operator hotel internasional, Accor, untuk Serviced Apartment dengan brand Swissôtel Living Jakarta Mega Kuningan. Ditargetkan mulai beroperasi di Q1 2025, Serviced apartment setinggi 32 lantai ini akan menyajikan konsep yang selaras dengan keseluruhan kompleks yang memberikan ruang untuk para tamu beristirahat dari hiruk pikuk perkotaan.
Baca Juga: Perumnas Tawarkan Ribuan Hunian Apartemen di Jakabaring Palembang, Segini Harganya
Hotel dengan 240-kunci ini menawarkan kombinasi dari studio, 1BR, dan 2BR serviced apartment dan akan didesain dengan sentuhan Jepang dan kesederhanaan Swiss, keseluruhan pengalaman tamu di hotel akan mengedepankan vitalitas untuk tubuh, pikiran dan jiwa. Dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti, restoran, grab and go, swimming pool, jacuzzi, failitas olahraga dan sauna. Para tamu juga akan dimanjakan oleh pemandangan kota di malam hari yang premium serta city view suasana pusat kota Jakarta.
Untuk melengkapi kenyamanan para resident, area komersial juga disiapkan untuk menyokong berbagai kebutuhan. Kami akan bekerja sama dengan berbagai penyedia service baik dalam industri makanan dan minuman serta penyedia kebutuhan sehari-hari, seperti restoran, café, supermarket, ATM, laundry dan lain-lain.
Struktur Organisasi Proyek “All Japan Quality”
Pembebasan dan pengembangan lahan oleh TLID, pekerjaan desain dan konstruksi oleh Shimizu Corporation, dan manajemen operasional dilakukan oleh Tokyu Property Management Indonesia (Kantor Pusat: Jakarta) secara terintegrasi dalam proyek ini. Struktur organisasi proyek "All Japan Quality" seperti ini jarang terjadi di luar Jepang di mana perusahaan Jepang berinisiatif untuk melaksanakan operasional di setiap tahap secara konsisten.
Garis Besar Proyek Mega Kuningan