Suara.com - Pemilu 2024 akan berlangsung sebentar lagi. Para pemilih yang cerdas, antara lain generasi Z merupakan penentu.
“Generasi Z memiliki hak pilih sebesar 57 %, mereka harus jadi pemilih yang cerdas. Pemilih yang cerdas itu apa, yaitu mencari tahu rekam jejak para calon pemimpin bangsa, prestasinya, latar belakangnya, pengalamannya,” kata Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo.
Hal itu diungkapkannya saat PWI Koordinatoriat Jakarta Barat menggelar audiensi bersama Stafsus yang biasa dipanggil Romo Benny itu, Kantor BPIP RI, Jl. Veteran III Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/09/2023).
"Kita harus membuat masyarakat, khususnya generasi Z sadar bahwa martabat tidak bisa direduksi dengan uang dan identitas. Menjadi bermartabat berarti mereka benar-benar bisa memilih atas dasar pikiran sehat," tambahnya.
Baca Juga: Realitas Wanita di Era Generasi Z: Mengubah Paradigma Perempuan
“Pemilu adalah panggilan kita semua untuk melaksanakan tugas mulia mencapai cita-cita kemerdekaan. Walau upaya tersebut tidak dapat diraih dengan singkat, namun kita harus jaga agar tetap berlangsung dengan damai dan berkualitas,” ujarnya.
Ia berpesan kepada generasi Z untuk untuk membuat konten-konten tentang kearifan lokal, dalam rangka mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Anak muda harus kreatif, misalnya membuat konten tentang budaya, tarian, makanan tradisional, kerajinan. Kemas itu semua dengan teknologi, serukan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi. Anak muda bertindak lokal dan berpikir global,” pesannya.
Sementara itu, Humas PWI Koordinatoriat Jakbar, Teuku Faisal mengucapkan apresiasinya.
”Terima kasih Romo Benny. Kehadiran PWI Jakarta Barat ke kantor BPIP disambut dengan hangat," katanya.
Baca Juga: Maksimalkan Potensi Generasi Z untuk Memberikan Dampak Positif bagi Lingkungan Sekitar