Forum Leadership Hulu Migas 2023 Menjalin Sinergi Mendorong Peningkatan Investasi Hulu Migas

Iman Firmansyah Suara.Com
Rabu, 13 September 2023 | 15:30 WIB
Forum Leadership Hulu Migas 2023 Menjalin Sinergi Mendorong Peningkatan Investasi Hulu Migas
Kiri ke kanan : Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi SKK Migas Daniel Kurnianto, Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro saat membuka acara Forum Leadership Hulu Migas 2023 ‘Lead to Win’ dengan tema Human Resource Challenges to Realize The Oil Production Target of 1 Million Barrels of Oil Per Day yang berlangsung di Hotel Hyatt Regency, Yogyakarta pada tanggal 11-12 September 2023. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sektor hulu migas terus menjadi mesin ekonomi penting secara nasional. Peningkatan investasi sector hulu migas tidak hanya akan berkontribusi bagi pemenuhan kebutuhan energi nasional namun secara bersamaan akan meningkatkan penerimaan negara.

Untuk itu, pemerintah menetapkan target produksi minyak 1 juta barrel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030 (BSCFD). Karena itu, demi mendorong pencapaian target tersebut, SKK Migas menggelar acara Forum Leadership Hulu Migas 2023 ‘Lead to Win’ dengan tema Human Resource Challenges to Realize The Oil Production Target of 1 Million Barrels of Oil Per Day yang berlangsung di Hotel Hyatt Regency, Yogyakarta pada tanggal 11-12 September 2023.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf dalam sambutannya menjelaskan bahwa melalui forum yang telah berlangsung untuk kedua kalinya ini para stakeholders sector migas dapat merajut kesepahaman dan saling bersinergi untuk bersama-sama bekerja keras mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

“Melalui forum yang diisi oleh para pembicara dengan expertise di bidang leadership, corporate culture, komunikasi, dan inovasi ini diharapkan akan me-refresh kembali mindset dan cara pandang akan tujuan besar di depan kita yakni, pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030,” Nanang menguraikan dalam forum yang penyelenggaraannya didukung oleh EMP, Medco Energi, Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri dan  Asuransi Jasindo.

Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan Capai Produksi Tertinggi 172 Ribu BOPD

Adapun para pembicara forum ini merupakan experts terkemuka dari dalam hingga luar negeri. Yakni David M.R. Covey, expert global terkemuka dalam bidang Leadership Development yang telah menulis buku terkenal Trap Tales: Outsmarting the 7 Hidden Obstacles to Success. Melalui materinya, David menyampaikan berbagai factor kendala kesuksesan dan strategi untuk mengatasinya dalam mencapai kesuksesan.

Selanjutnya Andrew Tani, CEO AndrewTani & Co yang dikenal sebagai perintis pelatihan corporate culture di Indonesia, dan Ika Sastrosoebroto CEO Prominent PR yang dikenal sebagai pakar komunikasi dengan pengalaman selama puluhan tahun menangani klien dari berbagai sector pemerintah, BUMN, hingga swasta dalam dan luar negeri. Pembicara berikutnya Indrawan Nugroho, CEO Corporate Innovation Asia (CIAS) yang merupakan konsultan inovasi sekaligus Youtuber terkenal yang kerap membahas kasus persaingan dan inovasi bisnis di channel Youtubenya serta telah membantu puluhan perusahaan melahirkan berbagai inovasi bisnis unggulan. Serta Apung Sumengkar, Cofounder dan Managing Director Sajid Consulting yang merupakan pakar manajemen turnaround yang telah membantu banyak perusahaan membalikkan kesulitan mereka  menjadi keunggulan.

Dalam materinya Andrew Tani menggarisbawahi pentingnya faktor manusia, terutama dalam hal mindset dan pola perilaku, untuk mencapai target produksi sejuta BOPD. Adapun Ika Sastrosoebroto menekankan pentingnya penguatan peran flag carrier demi memperkuat aspek kepemimpinan di dalam perusahaan. Sementara Apung Sumengkar menguraikan pentingnya perubahan budaya perusahaan dalam melakukan turnaround manakala perusahaan menghadapi krisis. Lantas Indrawan Nugroho menekankan signifikansi visi dan peran pemimpin dalam mendorong inovasi di perusahaannya. 

Peningkatan kebutuhan minyak dan gas yang terus meningkat sendiri merupakan cerminan bahwa peran minyak dan gas sangat krusial karena manfaatnya yang melimpah. Oleh karena itu, meskipun secara prosentase kontribusi minyak dan gas akan menurun, namun dari aspek volume kebutuhan minyak dan gas justru meningkat. Menurut Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan minyak di tahun 2050 akan meningkat 139% dan kebutuhan gas meningkat 298% dibandingkan kebutuhan saat ini.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut SKK Migas telah menyiapkan roadmap melalui rencana strategi Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 dalam mencapai target hulu migas. “Mencapai level produksi terbaik nasional di 2030 yaitu 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas (BSCFD), serta meningkatkan multiplier effect, bahwa setiap pengeluaran kegiatan hulu migas memberikan dampak positif bagi industri penunjang hulu migas, UMKM dan menggerakkan perekonomian di daerah,” ungkap Nanang.

Baca Juga: Profil Mantan Kapolda yang Disebut Kandidat PJ Gubernur Sumsel, Punya Jabatan Penting di SKK Migas

Selanjutnya, sejalan dengan target pemerintah mencapai Nett Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat, maka investasi sektor hulu migas secara simultan akan berupaya memastikan pertumbuhan dilakukan secara berkelanjutan. “Saat ini sudah ada implementasi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) oleh British Petroleum, yang akan disusul oleh INPEX, Repsol, Genting Oil dan lainnya. Selain itu juga ada kegiatan lain dengan cara offset, seperti penanaman pohon yang di tahun 2023 ditargetkan bisa mencapai 2 juta pohon,” Nanang mengungkapkan.

Pun demikian dengan faktor teknologi yang menjadi salah satu tulang punggung bagi peningkatan produksi minyak nasional. Nanang menyitir data mengenai kemampuan Amerika Serikat yang berubah dari importir minyak menjadi eksportir. “Hal yang sama berpotensi juga bisa dilakukan Indonesia, karena dari 128 cekungan yang sudah berproduksi adalah 20 cekungan. Pemanfaatan teknologi akan mendorong peningkatan produksi migas nasional di masa mendatang sehingga dapat meningkatkan produksi minyak yang saat ini masih di bawah kebutuhan,” Nanang menjelaskan.

Pemerintah terus memberikan dukungan sehingga meningkatkan iklim investasi di sektor hulu migas. Hal ini dirasakan dengan investasi hulu migas yang cepat pulih pascapandemi Covid-19, sehingga di tahun 2022 investasi mencapai US$ 12,3 miliar. Untuk tahun 2023 ditargetkan mencapai US$ 15.5 miliar, atau meningkat 26% sementara di level global investasi tumbuh sebesar 6,5%. “Hal ini menunjukkan bahwa daya saing hulu migas Indonesia terus membaik sehingga di masa yang akan datang akan semakin tinggi lagi investasi hulu migas yang masuk ke tanah air,” Nanang menguraikan.

Menutup sambutannya, Nanang berharap setelah berlangsungnya Forum Leadership Hulu Migas para peserta yang terdiri dari utusan para stakeholders migas di Indonesia akan mendapat insight agar dapat dijadikan pelajaran, masukan dan bahkan inovasi yang dapat dibagikan ke masing-masing perusahaan.

“Dengan diskusi yang komprehensif dan interaktif sehingga menambah inspirasi dalam menjalankan bisnis demi tercapainya tercapainya 1 juta BOPD dan 12 miliar kaki kubik gas per hari di 2030,” tutup Nanang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI