Suara.com - Industri perhotelan menjadi salah satu penunjang penting pariwisata suatu daerah. Di Bali misalnya, hotel tak melulu soal tempat menginap namun juga menghadirkan pengalaman yang luar biasa bagi tamu yang hadir.
Menurut General Manager The Stones Legian Bali - Franklyn Julius Kocek, sifat ramah tamah khas Bali misalnya, berhasil meninggalkan dampak besar dalam kariernya di industri perhotelan internasional.
Dulu, pada 2006 lalu, Franklyn memang sempat bekerja di Qatar. Di sana, dirinya mengaku terus menanamkan keramahan masyarakat Bali dalam lingkungan kerja.
"Kami mengedepankan kerendahan hati, keramahan yang dikemas dalam pepatah Indonesia: Seperti padi, semakin berisi maka semakin merunduk. Artinya, jadilah seperti sawah, ketika masak, ia merunduk," kata Franklyn dikutip dari siaran tertulis, Senin (11/9/2023).
Baca Juga: Ini Upaya Meningkatkan Daya Saing Usaha Perhotelan di Jakarta
Sementara di Indonesia, penggemar Nasi Padang itu kembali mengajak para tamu untuk mengeksplorasi hotel melalui sensorik Penglihatan, Suara, Penciuman, Sentuhan, dan Rasa.
Lelaki yang pernah didaulat sebagai GM Hotel termuda saat berusia 29 tahun itu juga memiliki komitmen untuk membina talenta lokal dan mendorong mereka menjadi pribadi yang unggul.
"Dulu, pekerjaan adalah soal otot, sekarang soal otak, namun di masa depan, soal hati," tambah Franklyn, GM Hotel di bawah Autograph Collection Hotel by Marriott tersebut.
Saat ini, salah satu kekhawatiran terbesarnya baik dalam hidup maupun karier adalah pesatnya pertumbuhan digitalisasi.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya menyeimbangkan digitalisasi dengan kebaikan, kerendahan hati, dan interaksi pribadi.
Baca Juga: Bulan Penuh Berkah, Begini Strategi Industri Perhotelan Gaet Pengunjung Selama Ramadhan