ASEAN+ Youth Summit 2023, Wadah Kolaborasi Baru Generasi Muda Negara-negara Asia Tenggara

Jum'at, 08 September 2023 | 08:25 WIB
ASEAN+ Youth Summit 2023, Wadah Kolaborasi Baru Generasi Muda Negara-negara Asia Tenggara
ASEAN+ Youth Summit 2023. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agenda kepemudaan dalam Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, yaitu ASEAN+ Youth Summit 2023 (A+YS 2023) secara resmi dibuka di Jakarta Concert Hall, iNews. Acara ini menghadirkan lebih dari 80 delegasi dari puluhan negara mitra, yang mana pembukaan A+YS juga dihadiri oleh lebih dari 1500 masyarakat umum.

Hari pertama A+YS di Jakarta, dalam sambutan pembukaan, Co-Chairs atau Ketua ASEAN Youth Agenda 2023, Rorian Pratyaksa berharap, dengan berkumpulnya para pemuda ASEAN dan mitra kali ini bisa menjadi momen kolaborasi dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan bagi wilayah ASEAN.

“Saya mengajak semua pemuda untuk mengambil inisiatif dan berkontribusi dalam mengatasi tantangan global di berbagai bidang,” katanya.

Dunia tengah dihadapi oleh berbagai tantangan, mulai dari politik, ekonomi, hingga memicu peperangan. Generasi muda diajak berperan sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk menyebarkan semangat positif dan memicu perdamaian wilayah.

Baca Juga: Buah dari KTT ASEAN, Indonesia dan Korea Tandatangani Kerjasama di Sektor Kelistrikan

Penggagas A+YS 2023, yaitu Indonesian Youth Diplomacy (IYD) terus mengupayakan adanya perubahan gradual dalam panggung diplomasi global yang dimulai oleh generasi muda.

Ketua IYD, Michael Victor Sianipar menjabarkan, aksi nyata untuk mewujudkan dunia yang damai dan berkelanjutan akan selalu bermula dari generasi muda. Menurutnya, ASEAN sebagai sebuah entitas tidak melulu berkutat pada perjanjian formal, tetapi aksi generasi muda yang peduli terhadap masa depan.

“A+YS 2023 adalah sebuah gaung persatuan. Bahwa kita memahami masa depan ASEAN harus bergerak bersama. ASEAN harus menjadi kekuatan untuk perdamaian. ASEAN tidak hanya sebagai epicentrum of growth, namun sekaligus menjadi pusat perdamaian global (epicentrum of global peace),” Pungkas Michael.

Acara ini didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga. Menpora, Dito Ariotedjo menyampaikan, perbedaan yang dimiliki ASEAN bukanlah penghalang. Mimpi bersama mencapai kejayaan ASEAN akan bisa dicapai di tengah perbedaan.

“Saya optimistis, bersama-sama kita dapat merancang masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi generasi kita dan generasi mendatang," katanya.

Baca Juga: KTT ASEAN di Jakarta Selesai, Polisi: Enggak Ada Rekayasa Lalin Lagi

Menpora mengajak seluruh pemuda ASEAN untuk berkolaborasi mencapai agenda besar ASEAN, mulai dari mewujudkan ekonomi hijau kawasan hingga masa depan pendidikan dan pekerjaan bagi generasi mendatang.

Diskusi panel terbagi atas beberapa topik utama, yang dihadiri Menparekraf, Sandiaga Uno sebagai pembicara pada topik Elevating ASEAN Opportunities Prospects, Hurdles, and Crafting a Resilient Future, serta Wali Kota Bogor Bima Arya, pada topik Global Wellbeing Accord: Advancing the Pursuits of Innovation Through Foreign Policy.

Turut hadir duta dari A+YS 2023, Raline Shah dalam forum yang sama dengan Menparekraf berbagi cerita tentang pentingnya identitas ASEAN di tengah banyaknya pengaruh budaya global. Ia berharap, anak muda bisa terus bangga akan identitasnya sebagai warga ASEAN yang tersebar di 11 negara anggota. Serta tidak lelah dalam menyuarakan upaya menuju masyarakat ASEAN yang harmoni.

“ASEAN adalah harapan, ramah, dan indah. Saya lahir di sini dan merasakannya secara langsung. Sebagai wilayah luas, kita membutuhkan generasi muda untuk terus mengadvokasikan apa yang kita pikir benar, yaitu untuk tujuan mewujudkan masyarakat yang setara dan adil,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI