Suara.com - Kondisi kesehatan gigi di Indonesia masih memprihatikan. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 57 persen masyarakat Indonesia mengalami permasalahan gigi dan mulut. Namun hanya 10,2 persen saja yang berkunjung ke dokter gigi untuk memeriksakan diri.
Apalagi di sisi lain, dari segi kuantitas, jumlah dokter gigi spesialis masih belum maksimal dan merata dalam memenuhi kebutuhan kesehatan gigi masyarakat Indonesia. Kendati, jumlah dokter gigi di Indonesia mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, menurut Ketua Kolegium Dokter Gigi Indonesia sekaligus Ketua Penyelenggara IDEC 2023, drg. Diono Susilo, MPH, mengatakan, masih belum sebanding dengan peningkatan kuantitas dan penyebaran dokter gigi spesialis di tanah air.
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) menyebut jumlah dokter gigi di Indonesia pada 2023 telah mencapai sekitar 48.953 orang. Dari jumlah tersebut, 43.614 orang adalah dokter gigi umum, sementara 5.339 di antaranya adalah dokter gigi spesialis. Data di PB PDGI menunjukkan dari 5.339 sekian dokter gigi spesialis tersebut, baru beberapa provinsi saja yang memenuhi kebutuhan dokter spesialis atau yang secara lengkap ada dokter giginya.
Kurangnya kesadaran masyarakat dan masih belum idealnya jumlah dokter spesialis gigi menjadi perhatian serius PB PDGI. Tidak hanya terkait peningkatan kuantitas, tetapi sekaligus juga kapasitas dan skill dari para dokter gigi Indonesia sehingga dapat mendorong masyarakat berkesadaran tinggi terhadap pentingnya kesehatan mulut.
Baca Juga: Punya Kebiasaan Buruk, Once Mekel Gagal Jadi Vokalis GIGI
Sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan nasional dan memperkuat ekosistem pelaku industri teknologi kedokteran gigi, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bekerja sama dengan Koelnmesse Pte.Ltd dan PT Traya Eksibisi Internasional kembali akan menggelar pameran industri dan konferensi internasional kedokteran gigi terbesar di Indonesia, Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC). Kali ini IDEC mengangkat tema “The Transformation of Dental Health Resiliency”, sebuah aksi dan potret dari fenomena kondisi kesehatan gigi di Indonesia yang terus beradaptasi akibat dampak pandemi covid-19 dan gempuran perkembangan teknologi yang pesat.
Gelaran dua tahunan yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya sejak 2017 ini, akan berlangsung selama 3 hari dari 15 - 17 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Sebagai pameran dagang dan konferensi internasional kedokteran gigi terbesar di Indonesia, IDEC 2023 menghadirkan pengalaman One-Stop Destination for Dental Needs bagi pengunjung yang terdiri dari kalangan akademisi kedokteran gigi, profesional dokter gigi, pelaku bisnis kedokteran gigi (manufaktur), paramedis, instansi dan lembaga pemerintahan terkait.
Menempati area seluas 6000 meter persegi, sebanyak lebih dari 250 brands dari 12 negara siap memamerkan beragam perlengkapan dan teknologi kesehatan mulut dan gigi terkini dari 5 kategori berbeda yaitu dental instrument and tools, dental practice equipment, dental furnishing dan dental materials, dental accessories.
Pada kategori dental instrument and tools, IDEC 2023 menyuguhkan berbagai perlengkapan gigi secara lengkap. Sementara pada kategori dental practice equipment, pengunjung dapat menyaksikan langsung perlengkapan kesehatan gigi berteknologi mutakhir seperti yang dibawa oleh 3D Zaiku yakni intraoral 3D scanner dan 3D face scanner.
Pada dental materials, para pengunjung dapat menemukan berbagai bahan pembuatan gigi terbaik. Salah satunya ditunjukkan oleh Hexa Dental yang menciptakan bahan cetak gigi berbasis alginate yang dapat menghasilkan cetakan gigi yang sangat presisi dan elastisitas yang sangat baik. Tak ketinggalan, kategori dental accessories juga siap memberikan informasi seputar aksesoris gigi dengan mutu terjamin
Baca Juga: 5 Jenis Obat Kumur yang bisa Mengatasi Berbagai Masalah pada Gigi dan Mulut
Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional, Andy Wismaryah mengungkapkan, selain menghadirkan teknologi terkini kedokteran gigi, IDEC 2023 ini juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mengikuti rangkaian seminar ilmiah dan hands-on yang diselenggarakan secara simultan.
“Ada 26 seminar ilmiah dan hands-on dari 29 narasumber ahli yang siap menyajikan pengetahuan sekaligus pengaplikasian dari teknologi yang sedang berkembang,” ujar Andy Wismarsyah.
Melalui keikusertaan dalam seminar yang diselenggarakan selama pameran berlangsung, para dokter gigi tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mendapatkan SKP (Satuan Kredit Profesi) skala internasional yang berdampak pada dukungan terhadap karier mereka.
Ada beragam tema menarik yang disuguhkan, salah satunya adalah tentang “Integration of Laser in Clinical Practice” yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Niladri Maiti dari Uzbekistan. Selain itu, ada pula seminar tentang “Electronic Health Record & Odontogram Application in Daily Dental Practice” yang disajikan oleh drg Safira Khairina dan drg. Pramadita Allia dari Indonesia.
Itu baru sebagian tema yang diangkat. Untuk selengkapnya Peserta pameran, seminar dan program acara serta teknologi yang disuguhkan selama IDEC 2023, termasuk juga Pembelian tiket seminar dan registrasi pengunjung bisa dilihat di website IDEC 2023 www.indonesiadentalexpo.com
“Kedokteran gigi di dunia terus mengalami transformasi seiring berkembangnya teknologi dan tuntutan zaman. Indonesia tentunya harus sedini mungkin beradaptasi, dan melakukan lompatan yang solutif untuk meningkatkan kapasitas dokter gigi sehingga berdaya saing tinggi dan mengadaptasikan teknologi yang berkembang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Ketua Kolegium Dokter Gigi Indonesia sekaligus Ketua Penyelenggara IDEC 2023, drg. Diono Susilo, MPH.
Sebagai pameran kedokteran gigi terlengkap di Indonesia, IDEC 2023 juga mengadakan business matching yang memungkinkan para pelaku kesehatan gigi untuk melakukan transaksi bisnis perlengkapan kesehatan gigi sesuai kebutuhan. Selain berbagai penawaran harga produk terbaik, pengunjung yang beruntung bahkan berkesempatan mendapatkan doorprize berupa dental chair senilai Rp50 juta dari Pacific Dental dan sikat gigi listrik senilai Rp4 juta yang dari Fondaco.