Suara.com - I’GENERATION, sebuah kelompok tari asal Jakarta, diundang oleh World of Dance, Amerika Serikatuntuk tampil sebagai Undangan Showcase yang akan merepresentasikan Indonesia dan juga sebagai Juara Dunia kategori DV (Dance Visual) di 2022.
Puncak acara World of Dance sendiri diselenggarakan pada 11-14 Agustus dan Showcase I’GENERATION diadakan pada tanggal 12.
17 penari yang merepresentasikan Indonesia adalah; Iman Suryadi (Leader), Zuly Lexiva, Novita Gabriella, Yuliet Magdalena, Silvia Muryadi, Sandree Ha, Frandy Lonk, Johan Sun, Anastasia Kartika, Erica Wijaya, Margaret Lyvia, Elisa Christina, Rafira Aulinasia, Gerald Yotam Kasenda, Braxton Roosevelt, Henjaya Halim, dan Edgar Setiawan. Juga Gloria Yakinny sebagai Group Manager. 17 penari ini juga merepresentasikan hari Kemerdekaan Indonesia.
“Pada bulan Agustus yang merupakan bulan Kemerdekaan Indonesia, maka dari itu, karena terinspirasi dari patriotisme dan keanekaragaman Budaya Indonesia, kami membawa tema PATRIOTS dalam konsep tarian kami di acara World of Dance,” ujar Leader of I’Generation, Iman Suryadi.
Baca Juga: Duta Kesenian Kota Denpasar Pentaskan Tiga Kesenian Klasik pada Rakernas X JKPI 2023
Terbagi menjadi tiga bagian, di mana bagian pertama menggambarkan semangat nasionalisme Kemerdekaan melalui patriotisme dan gerakan baris-berbaris yang dikemas menjadi gerakan yang tajam dan kuat.
Bagian kedua, menggambarkan indahnya tarian tradisional Indonesia termasuk tarian Kalimantan Barat, Jawa, dan Bali. Sementara bagian terakhir atau ketiga, menjadi highlight dari perpaduan antara budaya Pop dan Modern yang dikemas dengan perpaduan antara lagu-lagu terkenal di Indonesia, Funk, dan Reggaeton.
I’GENERATION berharap dapat memperlihatkan kepada Dunia akan semangat dan kebanggaan sebagai generasi muda yang mencintai tanah air dan betapa indahnya Budaya Indonesia.
Pada tahun ini, I’GENERATION juga merayakan hari jadi atau terbentuknya kelompok tari kami yang ke-10 tahun, sehingga berkolaborasi dengan salah satu musisi terbaik di negara, yaitu Eka Gustiwana sebagai Music Director.
“Musik yang kami gunakan terdiri atas lagu tradisional Indonesia, seperti Suwe Ora Jamu (Jawa), Cik Cik Periuk (Kalimantan Barat), dan Janger (Bali), juga menggabungkan instrumen tradisional seperti Sape (Kalimantan), Gamelan (Jawa & Bali). Serta untuk melengkapi itu semua, kami juga menambahkan beberapa lagu I-Pop yang sangat terkenal di Indonesia, untuk menggambarkan betapa menyenangkan dan indahnya keragaman budaya ke dalam standar Internasional,” papar Iman.
Baca Juga: 360 Collect Town, Belajar Budaya hingga Nikmati Hidangan Khas Korea di Mall