Suara.com - Sebagai penyelenggara pendidikan tinggi di bidang Teknik Industri, Program Studi Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) memandang pentingnya pengalaman praktis mahasiswa di industri melalui kegiatan magang. Kegiatan magang sesuai dengan kurikulum Program Studi Teknik Industri, berdurasi antara 1 bulan sampai dengan 1 tahun.
Sebelum diterapkannya kurikulum yang mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mayoritas mahasiswa memilih untuk melakukan magang dengan durasi 1 bulan sampai 3 bulan saja, karena jika melakukan magang di atas 3 bulan, waktu tempuh studi mereka akan lebih lama.
Namun dengan adanya kurikulum baru yang sudah mengakomodasi kegiatan MBKM, yaitu melalui mata kuliah Pembelajaran Profesional, maka kendala di atas sudah teratasi. Pada Semester Gasal Tahun Ajaran 2023/2024 ini, 44 mahasiswa Teknik Industri UAJY melakukan magang di industri.
Mereka terlibat dalam proyek-proyek yang sudah diberikan oleh perusahaan, misalnya terkait dengan usulan peningkatan efisiensi di lantai produksi, optimisasi pengadaan material, usulan perancangan metode kerja, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 5 Tools yang dibutuhkan Anak Magang Digital Marketing untuk Mengelola Konten
Pengerjaaan suatu proyek bisa melibatkan lintas disiplin, sehingga mahasiswa Teknik Industri UAJY juga berlatih bekerja pada suatu tim lintas disiplin dan lintas budaya. Hal ini menciptakan pengalaman belajar di luar kelas yang bisa memperkaya mahasiswa dalam membentuk kemampuan profesionalnya.
Adanya MBKM mendorong penyelenggara pendidikan tinggi untuk mereformasi kurikulumnya. Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum MBKM tersebut perlu dipikirkan bentuk pembelajaran yang tepat agar setiap mahasiswanya dapat memenuhi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).
CPL merupakan kompetensi yang dimiliki oleh seorang mahasiswa pada saat mahasiswa tersebut menyelesaikan pendidikannya di suatu program studi. Kompetensi tersebut secara ringkas bisa terbagi menjadi dua, yaitu kemampuan terkait dengan ketrampilan dan pengetahuan suatu bidang ilmu tertentu, serta kemampuan soft skill.
Pada program studi yang sudah menjalankan Outcome Based Education (OBE), CPL diinformasikan sebagai pertanggungjawaban penyelenggara pendidikan tinggi terhadap pemangku kepentingan.
Menurut Ririn Diar Astanti, Ketua Departemen Teknik Industri UAJY, CPL bisa dianalogikan sebagai suatu dimensi kualitas lulusan suatu program studi. Untuk mencapai dimensi kualitas tersebut, suatu program studi bisa menyelenggarakan beberapa macam bentuk kegiatan salah satunya adalah magang.
Baca Juga: Mana Lebih Penting: Organisasi Kampus atau Magang?
Magang merupakan salah satu tahapan yang krusial dalam membentuk kemampuan profesional mahasiswa. Dengan magang, mahasiswa tidak hanya dapat terjun langsung untuk menerapkan apa yang sudah dipelajari di kelas namun juga dapat memperoleh ketrampilan maupun pengetahuan baru yang belum didapatkan di kelas.
Dari perspektif program studi, adanya kegiatan magang ini dapat meningkatkan jejaring antara perguruan tinggi dengan industri, dan juga program studi dapat memperoleh umpan balik mengenai kesiapan mahasiswanya untuk berkarir secara profesional.