Suara.com - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menemui Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Toni Harmanto. Dalam pertemuan yang digelar di Mapolda Jatim, Ketua DPD RI menyampaikan aspirasi para pesilat di Jatim terkait imbauan Polda Jatim untuk membongkar tugu-tugu perguruan silat di sejumlah kota dan kabupaten di Jatim.
Salah satu hal yang menjadi perhatian Ketua DPD RI adalah isu pembongkaran tugu yang belakangan menjadi perbincangan sejumlah perguruan silat di Jatim. Pasalnya, mereka merasa tidak ada yang salah dengan pembangunan tugu tersebut. apalagi hal itu sebagai penanda kearifan lokal, terutama di kabupaten dan kota madiun, dimana menjadi pusat perguruan silat.
“Kedatangan saya ke Mapolda Jatim ini untuk menyampaikan secara langsung aspirasi mereka yang dikirimkan kepada saya di DPD RI. Karena hal ini harus jelas dan tidak menimbulkan masalah di grass root. Apalagi tugu-tugu lambang perguruan silat tersebut mereka bangun swadaya dan sudah menjadi bagian dari kearifan seni budaya lokal,” tandas LaNyalla, Jumat (1/9/2023).
Seperti diketahui, sebagai upaya meminimalisir keributan dan bentrokan antar perguruan silat di sejumlah kota di Jatim, Polda Jatim meminta kepala daerah se Jatim untuk membongkar tugu-tugu lambang perguruan persilatan yang berada di tempat umum. Mengingat salah satu pemicu bentrokan, acapkali dimualai dari adanya aksi vandalisme terhadap tugu-tugu tersebut oleh orang tak dikenal.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Konvoi Pesilat di Surabaya Tabrak Seorang Polisi: Mohon Doanya
“Tetapi yang kami minta untuk dibongkar adalah tugu-tugu lambang pergurusan silat yang ada di atas tanah milik negara. Di jalan protokol, di persimpangan dan sejenisnya. Kalau di tanah pribadi, di depan rumah, silakan saja. Tetapi di jalanan umum, itu yang sering menjadi pemicu bentrokan akibat aksi perusakan oleh oknum yang tidak dikenal,” ungkap Kapolda.
Meski demikian, LaNyalla selaku senator asal Jatim mengingatkan semua pihak agar mengedepankan dialog dan langkah persuasif. Jangan malah menimbulkan permasalahan baru, mengingat kita memasuki tahun politik. Sementara jatim adalah salah satu barometer Indonesia.
“Apalagi persoalan silat. Salah satu warisan budaya Nusantara yang teah diakui dan ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, pada 12 Desember 2019 lalu. Oleh karena itu, keberadaannya harus kita lestarikan dan jaga dengan baik," tukas LaNyalla.
Diakhir pertemuan, LaNyalla juga menyampaikan secara langsung surat aspirasi dari sejumlah perguruan silat di Jatim, yang sudah ditandatangani seluruh ketua perguruan silat yang ada di Jatim.
Pada pertemuan itu, Ketua DPD RI didampingi Staf Khusus Sefdin Syaifudin, Staf Ahli Zaldy Pahlevy Abdurrasyid dan Kepala Kantor DPD RI Wilayah Jawa Timur, Roni Suharso.
Baca Juga: Temui Presiden, Ketua DPD Sampaikan Perlunya Kembali ke Sistem Bernegara Rumusan Pendiri Bangsa
Sedangkan Kapolda Jatim didampingi Irwasda Kombes Pol Wiji, Dirintelkam Polda Jatim, Kombes Pol Dekananto Eko Purwono, Dirreskrimum Kombes Pol Totok Suharyanto, Wadirreskrimsus AKBP Arman, Dirbinmas Kombes Pol Asep Irpan Rosadi dan Kabidkum Kombes Pol Sugeng Riyadi.