Suara.com - HOPE Academy, sekolah Kristen bertaraf internasional yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), terus membuktikan komitmen nyata dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Salah satunya dengan melakukan pengembangan pembangunan sekolah ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Teluknaga, Kab. Tangerang.
HOPE Academy menggelar Groundbreaking Ceremony atau peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan HOPE Academy PIK 2, Kamis (31/8/2023).
HOPE Academy PIK 2 akan dibangun di atas lahan seluas 15.000 meter persegi dengan konsep Sustainable and Green.
Baca Juga: Tiga SD Disegel Gegara Sengketa Lahan, Kuasa Hukum Ahli Waris Tuding Pemkot Bekasi Tak Taat Hukum
Ketua YPPH yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH), Jonathan L. Parapak, menyatakan kegembiraannya dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung pembangunan HOPE Academy PIK 2.
“Kita harus menyiapkan putra-putri yang kreatif, yang mampu berpikir kristis, dan yang dapat membangun konektivitas. Di Yayasan Pendidikan Pelita Harapan salah satu yang utama adalah yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Karena itulah kita selalu berbicara tentang holistik, serta transformative education yang berpusat pada Kristus. Inilah yang menjadi tujuan kita, sehingga di HOPE Academy PIK 2 ini kita harapkan menjadi pusat untuk melahirkan para pemimpin masa depan,” kata Jonathan.
Memiliki desain rancangan arsitektur yang ramah lingkungan, bangunan HOPE Academy PIK 2 ini akan membuat banyak area dengan pencahayaan secara alami dan aliran udara yang maksimal.
Dilengkapi dengan beragam fasilitas yang up to date untuk mendukung pembelajaran para anak didik, mulai dari music studio, art studio, cooking studio, pottery studio, makerspace, science lab, collaborative space, sensory room, lapangan sepak bola, lapangan basket, bahkan fasilitas yang sangat spesial pun disediakan oleh HOPE Academy PIK 2, yaitu fasilitas childcare.
Direktur Eksekutif YPPH, Stephanie Riady mengatakan bahwa sesuai dengan visi dan misi YPPH, HOPE Academy akan berkontribusi maksimal dalam memberi dampak bagi bangsa lewat pendidikan.
Baca Juga: 3 SDN di Bantargebang Disegel Gegara Konflik Lahan, Disdik Bekasi Minta Ahli Waris Bersabar
Dalam kesempatan itu, ia memaparkan bahwa YPPH telah menghadirkan 52 sekolah, baik berbasis nasional maupun internasional dan satu universitas yang tersebar mulai dari Nias, Sumatera Utara, hingga pegunungan Papua; dengan 4500 tenaga pendidik serta pendukung administratif.
Ia melanjutkan, keunggulan HOPE Academy adalah pendidikan yang bukan berdasarkan penghafalan, tetapi pendidikan yang menggunakan sistem belajar interdisipliner, di mana mata pelajaran tidak terkotak-kotak, melainkan mengintegrasikan semua bidang menjadi unit dan proyek yang lintas subjek.
Ia juga menambahkan, pembangunan HOPE Academy PIK 2 akan diupayakan berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga dapat selesai pada awal tahun 2025. Sesuai rencana, kegiatan belajar mengajar di HOPE Academy PIK 2 akan siap dimulai untuk tahun akademik 2025/2026.
“Oleh karena itu, kami mendidik anak-anak yang cerdas, yang juga memiliki pemikiran kritis dan mampu memecahkan masalah. Terlebih lagi, HOPE Academy juga unggul karena kami mempunyai moto ‘No Child Left Behind’, di mana sekolah-sekolah lain mungkin mengeluarkan anak-anak yang tidak dapat bertumbuh secara akademik, tapi di HOPE Academy, kami mengetahui bahwa setiap anak diciptakan Tuhan dengan unik. Kami akan mendukung semua anak sesuai potensi mereka masing-masing,” papar Stephanie.
Gedung HOPE Academy PIK 2 dipersiapkan untuk kapasitas lebih dari 1000 siswa, menyediakan dan melayani berbagai jenjang pendidikan dengan kurikulum berstandar internasional, mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini (Pre-School), Sekolah Dasar (Elementary School), Sekolah Menengah Pertama (Junior High School), hingga Sekolah Menengah Atas (Senior High School).