Suara.com - “Jika kamu bertanya apa kelebihan KM ITB, tanyakanlah pada dirimu sendiri, apa kelebihan yang bisa kamu berikan untuk organisasi ini?” Statement menarik yang disampaikan dalam talkshow "Tentang ITB dan KM ITB", Rabu (16/8/2023).
Talkshow hari pertama, Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB 2023 menjadi jalan pembuka bagi para mahasiswa baru menuju pintu kemahasiswaan. Maba ITB 2023 diharapkan dapat menjadi pencetak katalisator di masyarakat.
Pembicara sesi pertama adalah dua alumni ITB, Denda Alamsyah Pranamanggala sebagai Wakil Ketua Umum IA ITB dan Alga Indria sebagai Direktur ITB Press, yang sekaligus pernah menjabat sebagai Ketua Kabinet KM ITB.
Keduanya bercerita tentang awal mula ITB dan sejarah kemahasiswaan pasca kemerdekaan sebagai pembentuk berdirinya organisasi mahasiswa ITB, yang menjadi cikal bakal KM ITB. Organisasi KM ITB telah melalui pembubaran dan pembentukan kembali sampai akhirnya mencapai kondisi yang sekarang.
Baca Juga: 5 Perbedaan yang Paling Terasa dari Sekolah ke Kuliah
Kedua narasumber juga menyampaikan, KM ITB menjadi tempat belajar mahasiswa sebelum masuk ke jangkauan yang lebih luas, sebab KM ITB merupakan miniatur negara Indonesia.
“Kebermanfaatannya adalah ketika kita mau membuat diri kita, sekitar kita, dan organisasi kita bermanfaat," ucap Alga.
Talkshow sesi kedua dilanjutkan Muhammad Yogi Syahputra, sebagai Ketua Kabinet KM ITB, Taufiq Pangestu sebagai MWA-WM ITB, serta Matthew Justin Lesmana sebagai PJS Kongres KM ITB.
Mereka menjelaskan mengenai lembaga-lembaga KM ITB dan kondisi ITB saat ini, baik kondisi internal maupun mahasiswanya.
Mahasiswa baru dapat mengenal lebih dalam lembaga-lembaga KM ITB, yakni Kongres KM ITB, Kabinet KM ITB, MWA-WM, HMJ, dan UKM beserta fungsi dan peranannya. Selain itu, para mahasiswa baru juga dapat mengetahui kondisi aktual terkait perkembangan internal ITB, arah pergerakan, dan partisipasi mahasiswa pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga: Maba UIN Surakarta Diminta Daftar Pinjol, Panitia PBAK Terancam DO
Sebelum talkshow resmi ditutup, ketiga narasumber menyampaikan closing statement yang dapat memberikan inspirasi, semangat demokrasi, dan optimisme bagi para mahasiswa baru.
“Teruslah berkarya untuk Tuhan, bangsa, dan almamater. Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!“ ujar Kak Justin.