Suara.com - Warga Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali mendapat pendampingan dari Relawan Bakti BUMN, sejak Selasa (15/8/2023) hingga Kamis (17/8/2023).
Kegiatan ini bagian dari Program Relawan Bakti BUMN Batch IV yang diadakan Kementerian BUMN, untuk meningkatkan jiwa kerelawanan bagi para karyawan BUMN.
Sebanyak 20 Relawan Bakti BUMN tersebut, hari ini mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78.
Program ini serentak dilaksanakan pada 15 - 17 Agustus 2023 di 10 titik, yaitu Meunasah-Aceh, Pandeglang-Banten, Sukabumi-Jawa Barat Sragen-Jawa Tengah, Kulonprogo-DIY, Malang-Jawa Timur, Penglipuran-Bali, Lombok-NTB, Namlea-Maluku dan Jayapura-Papua.
Baca Juga: Pengamanan Sengaja Tidak Ketat, Jokowi Jadi Bahan Rebutan Selfie Masyarakat di Istana
Sekitar 100 relawan, yang merupakan karyawan terpilih dari 54 BUMN ikut dalam kegiatan ini.
Di Panglipuran, upacara dilaksanakan di Tugu Pahlawan yang merupakan tempat gugurnya pahlawan Bangli, Anak Agung Anom Mudita dan sejumlah prajuritnya saat bertempur mempertahankan kemerdekaan. Bertindak sebagai inspektur upacara, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata.
Selain diikuti 20 relawan yang berasal dari tuan rumah PT Pelabuhan Indonesia (Persero), upacara bendera juga dihadiri Wakil Direktur Utama PT Pelindo, Hambra Samal; Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono; Klian Adat Desa Penglipuran, I Wayan Budiarta; serta ratusan pelajar SD, SMP dan SMA dari warga setempat.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN mendorong para pegawai BUMN untuk selalu mengimplementasikan AKHLAK, tidak hanya di lingkungan kantor, namun juga di lingkungan masyarakat.
“Bakti BUMN harus dapat dirasakan masyarakat, tidak hanya melalui BUMN sebagai korporasi, namun juga dalam kontribusi langsung di masyarakat," ujar Erick Thohir, Kamis (17/8/2023).
Tedi mengatakan, Bakti BUMN juga dapat memberikan dampak baik kepada perusahaan, berupa peningkatan engagement karyawan kepada perusahaan, sekaligus bentuk employer branding bagi perusahaan.
“Relawan diharapkan terus membawa semangat kontribusi untuk masyarakat, baik saat pelaksanaan Program Relawan Bakti BUMN hingga nanti kembali ke perusahaan masing-masing. Mereka juga perlu menularkan semangat tersebut ke rekan-rekan Insan BUMN yang lain,” ujarnya.
Di Desa Penglipuran, Program Relawan Bakti BUMN Batch IV mengangkat tema Relawan Bakti BUMN untuk Hutan Bambu Indonesia Lestari. Selama tiga hari, ke-20 relawan BUMN dan ESR Pelindo melakukan berbagai kegiatan dan menetap di rumah-rumah warga.
Kegiatannya antara lain, penataan hutan bambu, dan workshop pemanfaatan bambu. Relawan juga mengajar di beberapa sekolah. Selain itu, mereka memberikan edukasi terkait tour guide, fotografi dan pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan usaha menengah dan kecil (UMK) binaan Pelindo di Penglipuran.
Wakil Dirut Pelindo, Hambra mengatakan, Program Relawan Bakti BUMN untuk Hutan Bambu Indonesia Lestari merupakan implementasi Program TJSL Pelindo.
Sementara itu, Klian Adat Desa Penglipuran, I Wayan Budiarta mengapresiasi kehadiran relawan BUMN di desanya.
“Pengembangan usaha kuliner di tepian hutan bambu memberikan nilai tambah terhadap pariwisata Penglipuran. Wisatawan tidak perlu repot lagi mencari minuman atau penganan ketika berkunjung. Hal yang pasti, revitalisasi hutan bambu tersebut dilakukan sejalan dengan konsep konservasi yang sudah berjalan,” katanya.
Susan, relawan dari PT GMF Aero Asia (anak perusahaan Garuda Indonesia), mengaku mendapat banyak pengalaman setelah mengikuti Program Relawan Bakti BUMN.
Baca Juga: Unik! Petruk dan Bagong Jadi Pengerek Bendera Merah Putih dalam Upacara HUT ke-78 RI di Solo
“Selama dua hari tinggal bersama warga, saya melihat langsung denyut kehidupan desa Penglipuran. Entah kapan lagi bisa saya ulang pengalaman ini,” tuturnya.
Sebelumnya, ke-20 Relawan Bakti BUMN untuk Hutan Bambu Indonesia Lestari juga melakukan kegiatan mengajar di SDN 1 Tanjung Benoa. Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono menyebutkan melalui kegiatan mengajar, para relawan dapat mengembangkan keterampilan akademis dan sosial.