Suara.com - Indonesia merupakan negara kaya ragam pangan lokal. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menunjukkan, Indonesia memiliki 77 jenis sumber karbohidrat, 389 jenis buah-buahan, dan 75 jenis sumber protein. Selain itu, masih ada 228 jenis sayuran, 26 jenis kacang-kacangan, 110 jenis rempah dan bumbu.
Namun demikian, saat ini Indonesia masih mempunyai tantangan dalam tiga beban masalah gizi (triple burden), yaitu stunting, wasting dan obesitas. Sebanyak 8 dari 10 anak Indonesia mengalami kekurangan DHA2 dan 1 dari 3 anak kekurangan zat besi.
Sebagai upaya menyebarkan informasi seputar kekayaan gizi dari potensi pangan lokal Indonesia, sekaligus menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78, Danone Indonesia dan Citilink menggelar Program Jelajah Gizi 2023, bertema ”Eksplorasi Potensi Pangan Lokal untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Keluarga”, 14-16 Agustus 2023, di Solo dan sekitarnya.
“Solo dikenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya, namun belum banyak yang mengetahui bahwa ragam kuliner khas Kota Solo juga menyimpan banyak cerita budaya hingga ragam nutrisi dan gizi yang baik bagi kesehatan," ujar Gusti Raden Ajeng (G.R.Aj.) Ancillasura Marina Sudjiwo.
Sementara itu, Wahyu Christina S.S,. M.M, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta memaparkan, Solo menjadi kota yang didatangi banyak tamu untuk menikmati kuliner lokalnya.
"Saat ini, jumlah UMKM Kuliner di Solo berjumlah 26,13% atau setara dengan 3.127 pelaku UMKM. Solo dikenal pada varian pangan lokal yang beragam dan terkenal akan masakan yang disukai para raja dengan harga terjangkau. Sebagai bentuk dukungan untuk para pelaku UMKM Kuliner Solo, kami memiliki fasilitas dan pendampingan UMKM Kuliner dalam hal legalitas (ijin edar PIRT, BPOM dan sertifikasi halal)," katanya.
Di tempat terpisah, Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD - Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor menyampaikan, pola makan bergizi seimbang akan memberikan tubuh asupan makronutrien dan mikronutrien yang lengkap.

"Ini merupakan kunci dalam menjaga kesehatan dan menghindari permasalahan gizi keluarga. Konsumsi gizi seimbang dengan menggunakan bahan alami yang didapat dari alam bisa juga dengan memanfaatkan pangan lokal, dan ini merupakan langkah awal untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi harían tersebut secara berkelanjutan," katanya.
Prof. Ahmad menambahkan, dalam konsumsi makanan harían, konsumen juga harus memastikan pangan yang dikonsumsi aman dan baik bagi tubuh, dengan memperhatikan asal usul makanan yang dikonsumsi serta dampak pilihan makanannya terhadap kesehatan.
Baca Juga: Kementan Gerak Cepat Kirim Bantuan 2,3 Ton Pangan untuk Masyarakat Terdampak Cuaca Ekstrem di Papua
Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia menjelaskan, Danone Indonesia berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi keluarga melalui produk dan inisiatifnya yang berkelanjutan serta berdampak positif bagi masyarakat.