Dukung Percepatan Transisi Energi, Tripatra Hadirkan Solusi Kerekayasaan yang Inovatif dan Berkelanjutan

Iman Firmansyah Suara.Com
Senin, 14 Agustus 2023 | 07:30 WIB
Dukung Percepatan Transisi Energi, Tripatra Hadirkan Solusi Kerekayasaan yang Inovatif dan Berkelanjutan
TRIPATRA Media Forum (TMF) dengan tema “Membangun Masa Depan melalui Solusi Kerekayasaan yang Inovatif dan Berkelanjutan” di Sheraton Grand Jakarta, Kamis (3/8/2023). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah terus mendorong keterlibatan semua pihak dalam mengejar target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Sebab, peran aktif, sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan terkait sesuai perannya masing-masing menjadi salah hal penting dalam upaya percepatan target bauran EBT nasional.

Upaya tersebut bukan hal mustahil, karena Indonesia memiliki potensi EBT yang berlimpah mencapai 3.687 GW, terdiri dari potensi surya sebesar 3.294 GW, potensi hidro 95 GW, potensi bioenergi 57 GW, potensi bayu 155 GW, potensi panas bumi 23 GW, potensi laut 63 GW. Diluar itu, terdapat potensi uranium 89.483 ton dan Thorium 143.234 ton.

Potensi tersebut sangat besar, tersebar, dan beragam di seluruh wilayah Indonesia. Namun, hingga Semester I tahun 2023, total pemanfaatan EBT yang telah dilakukan baru sebesar 12,7 GW. Jumlah tersebut bahkan masih belum mencapai 1 persen dari total potensi yang ada. Masih dibutuhkan upaya keras dan kolaborasi yang kuat untuk terus mendorong percepatan transisi energi tersebut

PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), penyedia solusi berbasis rekayasa teknik terkemuka di Indonesia, terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam upaya mendorong pembangunan industri serta percepatan transisi energi dan hilirisasi mineral nasional.

Baca Juga: Dukung Komitmen NZE dan Kelestarian Laut Indonesia, PIS Gandeng Pertamina Foundation

Hal tersebut sejalan dengan upaya untuk mendukung komitmen pemerintah dalam pembangunan proyek strategis nasional, salah satunya menuju net zero emissions tahun 2060 yang merupakan sebagian dari transformasi yang diperlukan dalam upaya menjadi negara maju di tahun 2045.

President Director & CEO - PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), Raymond Naldi Rasfuldi mengatakan, Engineering atau Rekayasa merupakan kekuatan utama di balik inovasi dan perkembangan teknologi. Rekayasa yang menggabungkan keilmiahan dengan kreativitas dalam menciptakan solusi baru untuk berbagai tantangan dan mengembangkan teknologi yang meningkatkan kualitas hidup manusia, termasuk menghadirkan solusi untuk pengembangan teknologi EBT.

“Oleh sebab itu, industri jasa Rekayasa akan dapat berkontribusi besar dalam kemajuan setiap peradaban bangsa. Terlebih lagi di era transisi energi dan hilirisasi mineral, tentunya industri di bidang jasa Rekayasa menjadi garda terdepan dalam upaya pencapaian tujuan nasional berkelanjutan,” ujar Raymond dalam kegiatan TRIPATRA Media Forum (TMF) dengan tema “Membangun Masa Depan melalui Solusi Kerekayasaan yang Inovatif dan Berkelanjutan” di Sheraton Grand Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAPENRI), Dhira Nandana menuturkan, industri jasa Rekayasa memiliki peran penting dalam pertumbuhan Indonesia serta mampu menjadi lokomotif pembangunan dan pertumbuhan ragam sektor dan industri nasional di Indonesia, termasuk  sektor energi, serta penggerak peningkatan Penggunaan Barang dan Jasa Dalam Negeri (P3DN).

“Maka dari itu, pentingnya kolaborasi berbagai pihak agar bidang rekayasa Indonesia semakin berkembang dan dioptimalisasikan untuk mendukung pembangunan nasional,” terangnya.

Baca Juga: Kembangkan Energi Terbarukan, PT Bukit Asam Gandeng China Huadian

Sementara itu, menjelang hari ulang tahun ke-50, Tripatra terus mendorong perubahan transformasional dan berkelanjutan dengan visi perusahaan ‘Membangun Solusi Berkelanjutan untuk Transformasi Energi dan Percepatan Hilirisasi’.

Hal tersebut sejalan dengan visi perusahaan, yang terus berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya agar bisa berkontribusi positif untuk membangun negeri melalui solusi kerekayasaan yang inovatif dan berkelanjutan, termasuk serta ikut berperan aktif dalam memajukan serta percepatan transisi energi dan hilirisasi mineral nasional.

Dalam upaya untuk mendorong pembangunan industri serta percepatan transisi energi dan hilirisasi mineral nasional, Tripatra dengan mayoritas engineer berasal dari dalam negeri, telah berkontribusi dalam meningkatkan nilai TKDN melalui pengembangan dan penghasilan ribuan engineer yang berkompeten dalam bidang Rekayasa. Hal tersebut dilakukan karena Tripatra menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten merupakan komponen yang sangat penting dalam menjalankan bisnis Rekayasa.

“Tripatra telah memiliki 50 tahun pengalaman dengan kemampuan teknik dan teknologi yang kompeten dari rekayasa multidisiplin terlengkap dengan menghadirkan beraneka ragam layanan terbaik untuk ratusan proyek besar termasuk proyek strategis nasional yang telah dikerjakan di sektor infrastruktur energi, minyak dan gas, petrokimia, logam, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia maupun mancanegara,” tutup Raymond.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI