Akses ke Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Makin Mudah, Hari Ini Jembatan Cibiru Diresmikan

Kamis, 10 Agustus 2023 | 17:45 WIB
Akses ke Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Makin Mudah, Hari Ini Jembatan Cibiru Diresmikan
Peresmian Jembatan Cibiru, yang menjadi akses keluar-masuk di Stasiun KCJB Tegalluar. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akses masyarakat ke stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah semakin baik. Hal ini terlihat dengan diresmikannya Jembatan Cibiru, pada Kamis (10/8/2023), sebagai akses keluar-masuk di Stasiun KCJB Tegalluar.

"Ini milestone penting karena tanpa aksesibiltas stasiun kita tidak akan bermanfaat maksimal," kata Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi di Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Menurutnya, jembatan Cibiru akan menghubungkan langsung stasiun KCJB Tegalluar dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Aksesibilitas yang telah dibentuk harus dimaksimalkan untuk mempermudah masyarakat menggunakan kereta cepar.

Jembatan Cibiru merupakan akses yang dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC). Jembatan sepanjang 434 meter ini dirancang sebagai penghubung Stasiun KCJB Tegalluar, dengan jalan raya dan siap difungsikan bersamaan dengan kereta cepat.

Jembatan memiliki dua lajur arah, dengan lebar masing-masing lajur sebesar 7 meter dan menjadi satu-satunya akses keluar masuk stasiun Tegalluar. Tidak hanya menghubungkan dengan GBLA, Jembatan Cibiru juga mengoneksikan stasiun KCJB Tegalluar dengan Masjid Al Jabbar, Stasiun kereta Cimekar hingga kebun binatang Bandung.

Pengerjaan jembatan dimulai pada Januari 2023 dan terus dikerjakan tanpa henti, agar mendapatkan hasil yang maksimal mengingat dinamika dalam membangun jembatan Cibiru. Pembangunan jembatan juga dilakukan di tengah Commissioning Test kereta cepat.

Pembangunan dilakukan dengan penuh koordinasi dengan otoritas terkait guna memastikan bahwa seluruh sistem kelistrikan kereta cepat sedang dimatikan. Hal tersebut juga dilakukan guna memastikan tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi saat pembangunan jembatan Cibiru.

Salah satu bagian tersulit dalam konstruksi jembatan dengan lebar total sekitar 9 meter ini adalah bagian yang melintang di atas jalan tol Cileunyi. Kontraktor harus berkordinasi dengan kepolisian hingga Jasamarga guna menutup akses jalan tol sementara untuk memasang girder box bridge sepanjang 40 meter.

Jembatan ini menyambungkan Stasiun KCJB Tegalluar dengan jalan Sor GBLA di arah utara. Akses tersebut memungkinkan interkonektivitas yang lebih baik dengan jaringan jalan kota setempat, sehingga menghasilkan keterhubungan yang mulus antara kereta api cepat dan transportasi umum, serta menjadikan stasiun ini sebagai pusat transportasi yang fungsional.

Keberadaan jembatan Cibiru membuat akses masuk dan keluar dari stasiun Tegalluar menjadi terhubung sepenuhnya dengan jalan umum. Hal ini sekaligus menandakan langkah lebih dekat menuju operasional Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Stasiun KCJB Tegalluar, yang dibangun oleh CREC merupakan stasiun akhir dari jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung. Stasiun dengan luas bangunan mencapai 15.000 meter persegi ini mampu menampung 1.500-3.200 penumpang per jam yang menunggu pada satu waktu bersamaan.

Lingkungan sekitar Stasiun Tegalluar dikelilingi oleh pegunungan dan sungai yang berkelok-kelok. Desain stasiun mengusung konsep "integrasi harmoni antara gunung dan sungai, keindahan alam", dengan melibatkan keindahan alam setempat dalam kurva-kurva bangunan stasiun, menciptakan keindahan alami yang dinamis.

Fasad bangunan mengusung desain kurva-kurva berbeda yang saling berkesinambungan, menggambarkan rangkaian pegunungan yang serupa, harmonis dengan latar belakang pegunungan sekitar. Fasad bangunan ini menggunakan material kaca dan aluminium yang menciptakan efek layaknya ombak di air, berpadu harmonis dengan lingkungan sekitarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI