Suara.com - Di acara The 9th ICD XV International Congress and Induction bertema “The New Technologi in Dentistry” yang digelar pada 11-13 Juli 2023 di Jakarta, merek oral care atau pasta gigi asli Indonesia, Formula, mempresentasikan teknologi perawatan gigi dan mulut karya anak bangsa, yaitu “System Protective Layer” (SPL), yang dikembangkan di Indonesia.
“Kami memperkenalkan teknologi “System Protective Layer” untuk perawatan gigi dan mulut dan telah terbukti membantu merawat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia,” jelas Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care) melalui keterangan tertulis.
Teknologi SPL adalah teknologi yang dikembangkan oleh merek produk oral care tersebut untuk melindungi email gigi dari serangan asam penyebab timbulnya karies pada gigi.
Karies dapat membuat gigi rapuh dan berlubang. Adanya teknologi SPL ini membentuk lapisan pelindung pada email gigi sehingga mencegah dan meminimalisir kontak langsung gigi dengan asam.
Baca Juga: 5 Efek Negatif Akibat Terlalu Sering Menelan Fluoride dalam Pasta Gigi
"Kandungan senyawa Fluoride yang terdapat pada SPL menyediakan ion Fluoride dan membentuk Fluoro-apatit yang meremineralisasi gigi sehingga membuatnya lebih kuat dari serangan asam,” jelas Harianus Zebua.
Untuk lebih memberikan gambaran mengenai bagaimana teknologi SPL ini bekerja melindungi gigi, para dokter peserta kongres diajak melakukan kegiatan “Eggsperimen” dimana media yang digunakan merupakan cangkang telur yang memiliki kandungan kalsium sama seperti gigi manusia.
Pada kegiatan ini ditunjukkan perbedaan cangkang telur yang dilapisi oleh pasta gigianya dengan cangkang telur yang dilapisi pasta gigi lain. Keduanya direndam beberapa saat dengan larutan cuka yang bersifat asam.
Dapat dilihat cangkang telur yang dilindungi oleh teknologi SPL tidak berbuih banyak, karena kalsium pada cangkang telur tersebut lebih tahan serangan asam sehingga lebih sulit terkikis dan gigi lebih tetap terjaga.
“Kami mengajak para dokter gigi ICD untuk menyaksikan percobaan sederhana mengenai cara kerja teknologi SPL. Percobaan ini dapat dilakukan oleh siapapun karena sangat sederhana, namun dapat memberikan gambaran yang jelas bagaimana gigi dilindungi dari serangan asam," terang Harianus di hadapan ratusan dokter gigi dari 24 negara.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kebersihan Mulut dan Gigi saat Puasa, Biar Ibadah Jadi Nyaman!
Ia berharap, para dokter gigi dari berbagai belahan negara di dunia ini mengetahui bahwa produk oral care asli Indonesia memiliki teknologi yang tidak kalah dengan produk-produk oral care lainnya.
Sekadar informasi, The 9th ICD XV International Congress and Induction digelar oleh organisasi profesi dokter gigi dunia, International Collage of Dentists (ICD).
Tahun ini, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan “The 9th ICD XV International Congress and Induction” untuk pertama kali, sejak Indonesia memiliki nomor keanggotaan sendiri yaitu ICD XV Region 38 bersama Malyasia, Singapura, Brunei, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Banglades, Pakistan, Hongkong, Macau dan Afganistan.