Suara.com - Untuk mempromosikan batik asli Indonesia, berbagai upaya dilakukan. Salah satunya Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023, yang berlangsung 2-6 Agustus, di Senayan Park, Jakarta Pusat.
Sebanyak 8 pelaku UMK binaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) hadir di acara ini. Gelar Batik Nusantara kembali digelar, setelah sebelumnya sempat terhenti karena Pandemi Covid-19. Event kali ini diselenggaran dengan tema “Batik, Bangkit!”
Di hari pertama, Presiden Joko Widodo hadir membuka rangkaian kegiatan Gelar Batik Nusantara bersama Ibu Negara, Iriana. Selain presiden, hadir juga istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Wury Estu Handayani, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, serta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam sambutannya Jokowi mengatakan, batik merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Batik tidak hanya indah, tapi juga memiliki filosofi hingga menjadi wajah dan penghormatan bangsa Indonesia.
"Bahkan melalui batik, tercipta banyak lapangan kerja, jutaan orang bekerja di industri batik. Batik bisa memberi banyak penghasilan untuk masyarakat," kata presiden.
Baca Juga: Mengenal Christian Saputra, Pengusaha Batik yang Sukses Raih Omzet Ratusan Juta
Sementara itu, Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono menjelaskan, partisipasi 8 UMK binaan Pelindo di acara GBN merupakan bentuk dukungan Pelindo terhadap upaya pemerintah dalam melestarikan dan mempromosikan batik sebagai warisan budaya. Event ini juga dapat dimanfaatkan sebagai platform untuk mempromosikan produk-produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.
“Kegiatan seperti ini membuka kesempatan untuk menarik perhatian calon pembeli, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Keikutsertaan di GBN ini menjadi peluang bagi UMK, khususnya binaan Pelindo untuk mengembangkan pasar dan menjangkau konsumen baru di luar daerahnya, sekaligus menjalin hubungan bisnis (networking) dengan sesama pelaku industri batik,” katanya.
Di event ini, lebih dari 250 peserta dari pelaku industri batik, termasuk pemasok bahan baku, desainer, hingga kolektor batik dari berbagai memenuhi 220 booth yang disiapkan panitia.
Mereka bakal meramaikan rangkaian acara yang disiapkan hingga hari Minggu mendatang seperti pameran batik dan UMK, peragaan busana, demonstrasi desain interior dari batik, talkshow, kompetisi fashion, hingga High Tea sebagai ajang mengembangkan jejaring bisnis.
Ali Mulyono menambahkan, bagi Pelindo, kegiatan seperti ini adalah bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan untuk Pengembangan UMK.
“Kami berkepentingan menjalankan peran sebagai agent of development untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil dan menengah,” jelasnya.