Agar Sukses di Kemudian Hari, Ini Alasan Mengapa Tes Minat pada Anak Penting Sejak Dini

Rabu, 02 Agustus 2023 | 13:40 WIB
Agar Sukses di Kemudian Hari, Ini Alasan Mengapa Tes Minat pada Anak Penting Sejak Dini
Ilustrasi anak belajar mewarnai. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada kasus kedua itu, orangtua dan anaknya bukan saja mengalami kerugian berupa biaya dan waktu, tetapi juga kerugian moril. Sudah ratusan juta rupiah yang digelontorkan untuk membiayai kuliahnya, tiga tahun kuliah hasilnya sia-sia saja.

Kasus pertama lebih berupa keberuntungan dan sangat sulit ditiru, sedangkan kasus kedua sangat banyak, sangat mudah dicari di sekeliling kita, dan ini terjadi karena orangtua atau siswa itu “membuta tentang minat” yang akhirnya disesali kemudian.

Ini terjadi karena ego orangtua yang lebih mengutamakan gengsi. Orangtua yang tidak mengenali minat anaknya, atau si anak memang juga tidak tahu minatnya, sehingga hanya ikut-ikutan teman dan akhirnya gagal di tengah jalan.  

Orang yang berkecimpung di bidang yang diminati akan bersemangat, tidak mengenal lelah, serta selalu belajar agar dirinya menjadi lebih maju di bidangnya. Sayangnya, penelusuran minat di Indonesia lebih terlambat di banding negara-negara maju.

Penjurusan baru ada setelah tingkat SLTA, masuk SMK jurusan otomotif, grafis, marketing, dan sebagainya. Sedangkan di SMA kelas dua baru disuruh memilih jurusan IPA, IPS, atau bahasa, dan itu lebih berdasar nilai  daripada peminatan.

Sedangkan di negara maju, minat anak sudah dipantau sejak taman kanak-kanak, selain mengajar guru juga mengamati, misalnya  siswa  A sangat suka menggambar (minat seni rupa), siswa B suka menyanyi (minat musik), siswa C suka mobil-mobilan (minat otomotif). Dari situ, si anak dan orangtuanya sejak awal sudah tahu ke mana nanti akan memilih jurusan yang menunjang profesinya kelak.

“Ketertarikan seseorang pada bidang tertentu jika diikuti dengan pengembangan diri di bidang tersebut, baik dengan sekolah, kuliah, kursus, magang, atau lainnya maka dapat menjadi potensi yang luar biasa,” tambah Arnita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI