Menjaga Janin Tetap Sehat, Ibu Hamil Disarankan Minum Air yang Mengandung Mineral Ini

Selasa, 01 Agustus 2023 | 08:30 WIB
Menjaga Janin Tetap Sehat, Ibu Hamil Disarankan Minum Air yang Mengandung Mineral Ini
Ilustrasi minum air. (Freepik.com/freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan Kandungan, dr. H. Muh. Natsir Nugroho, Sp.OG, M.Kes mengatakan, janin dalam rahim ibu hamil membutuhkan makanan yang seimbang, baik protein, karbohidrat, dan lemaknya agar perkembangannya menjadi sehat. Soal air minum pun, asupannya harus terjaga betul.

“Kalau mau minum, jangan minuman mentah tapi minum air yang sudah matang. Air yang terlalu tinggi iodiumnya juga tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, karena bisa mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya,” ujarnya.

Di zaman yang serba praktis ini, dr. Natsir mengatakan, air minum yang paling aman untuk kesehatan janin adalah air minum dalam kemasan. Menurutnya, kandungan dalam air mineral kemasan sudah dikontrol oleh laboratorium pabrik dan laboratorium kesehatan.

Hal yang sama diungkapkan praktisi kesehatan lainnya, dr. Dyah Novita Anggraini. Menurutnya, air mineral galon isi ulang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, utamanya bagi ibu hamil dan ibu menyusui, karena telah dilengkapi dengan kandungan mineral dan senyawa alami lain di dalamnya, yang berguna bagi tubuh.

Baca Juga: Jangan Air Dingin! Minum Air Hangat Lebih Dianjurkan untuk Bikin Badan Adem Saat Cuaca Panas

Dia mengatakan, air minum yang disarankan adalah air yang kaya mineral, seperti magnesium, kalsium, natrium, dan selenium.

Untuk ibu hamil, menurut dokter Vita, air mineral sangat bermanfaat untuk pertumbuhan janin. Kandungan kalsium yang ada di dalam air mineral bisa mendukung pertumbuhan tulang janin.

"Selain itu, kandungan magnesium yang ada dalam air galon isi ulang juga bisa mencegah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol pada ibu hamil, yang bisa menimbulkan gangguan kelahiran prematur," ujar dokter Vita, sapaan akrabnya.

Terkait Bisphenol-A (BPA), pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin mengingatkan agar masyarakat tidak menyamakan BPA sebagai zat kimia. BPA sebagai zat kimia itu berbeda pengertiannya dengan BPA yang sudah membentuk kemasan.

Dia melihat beberapa pihak sering hanya melihat dari sisi BPA-nya saja
yang disebutkan berbahaya bagi kesehatan tanpa memahami bahan bentukannya pada kemasan pangan yang menjadi aman jika digunakan.

Baca Juga: Sering Dehidrasi? Ini 6 Cara Ampuh agar Cairan Tubuh Tetap Terpenuhi

BPA itu digunakan dalam proses pembuatan plastik berbahan Polycarbonate (PC).

Jangankan BPA, garam dapur saja, menurut Zainal, terbentuk dari zat-zat kimia berbahaya, yaitu Natrium dan Klorida.

"Zat Natrium itu berbahaya bahkan bisa jadi peledak. Begitu juga dengan Klor, sama berbahayanya dan bahkan bisa menyebabkan kematian bagi orang yang menghirupnya.Tapi apakah manusia menjadi mati atau berpenyakit saat menggunakan garam dapur ini, kan tidak," katanya.

Zainal berharap, masyarakat memahaminya agar tidak dibelokkan oleh informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan tentang kandungan BPA dalam galon isi ulang.

Sementara itu, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS mengatakan, hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan bahaya, jika ibu hamil minum air minum dari galon isi ulang.

“Itu belum ada penelitiannya. Itu hanya dugaan-dugaan saja,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI