Suara.com - Setelah berlangsung selama tiga hari penuh, akhirnya After Hour South East Asia Tournament 2023 telah mencapai puncaknya pada Minggu, 30 Juli 2023 di Lapangan Baseball, Gelora Bung Karno, Jakarta. Perhelatan olahraga yang menampilkan 10 tim asal Indonesia dan 2 tim asal Singapura dan Korea Selatan ini berhasil menghadirkan banyak momen yang tidak terlupakan bagi para pecinta olahraga slow pitch softball di Asia Tenggara.
Turnamen tahunan bagi komunitas slow pitch sejak tahun '80-an ini menampilkan pertunjukan yang mengejutkan selama tiga hari dengan menghadirkan 36 pertandingan secara total. Pada tahun 2023, After Hour dengan bangga memimpin penyelenggaraan acara penting ini, didukung sepenuhnya oleh Backyard Event Management.
“Backyard Event Management & Audiopost sangat bangga bisa terlibat di dalam sebuah event olahraga berskala internasional ini. Apalagi mengingat bahwa event tahunan ini adalah sebuah tradisi dan budaya yang melegenda serta dijunjung tinggi oleh para pecinta olahraga slow pitch softball. Selain memberikan suport untuk membantu melanacarkan acara di lapangan baseball, kami juga sangat senang saat banyak pecinta olahraga ini juga bisa menikmati jalannya pertandingan dengan lancar saat berada di rumah masing-masing,” ujar Indra Riwayat, Direktur Utama dari Backyard Event Management & Audiopost.
Selama tiga hari kompetisi yang intens, 12 tim berjuang dalam putaran awal A, B, dan C, dengan jaminan minimal enam pertandingan bagi setiap tim. Setelah hari ke-2 berakhir, finalis divisi Championship dan Premier pun sudah bisa ditentukan untuk bermain pada laga final yang mendebarkan pada hari ke-3.
Baca Juga: Lagi Ramai Soal Stadion, Intip Kemegahan Gelora Bung Karno
Pertempuran untuk menentukan peringkat ke-5 hingga ke-1 pada divisi Championship dan Premier ini pun berlangsung sangat sengit. Hari ke-3 dimulai dengan dua laga untuk merebutkan peringkat ke-5. Di Divisi Premier, home team Gorgeous mengalahkan visiting team Los Animales dengan skor 9-8, sehingga mereka berhasil meraih peringkat ke-5.
Sementara itu, pada divisi Championship, home team Partha mengalahkan visiting team Rubberducks dengan skor 14-8, yang membuat Partha ada di peringkat ke-5, sementara Rubberducks menempati peringkat ke-6.
Perebutan medali perunggu menampilkan pertarungan yang sama menariknya. Home team dari divisi Premier, Fielders, berhasil mengalahkan visiting team Bumi Asri 14-6, sehingga Fielders menduduki peringkat ke-3 pada divisi ini. Di divisi Championship, home team Lorenz mendominasi visiting team Angry Dragons 18-8, sehingga Lorenz meraih peringkat ke-3 dan Angry Dragons berada di posisi ke-4.
Keberlangsungan turnamen menjadi semakin menarik saat memasuki pertandingan grand final. Pada divisi Premier terdapar pertandingan sengit antara home team Doberman dan visiting team Wild Shutter Gecko. Wild Shutter Gecko meraih gelar juara pada divisi Championship, dan membuat tim asal Bandung, Doberman berada di posisi runner-up.
“Wild Shutter Gecko memang telah melakukan persiapan yang cukup lama untuk turnamen ini. Walaupun memang roster kami tidak semuanya berasal dari Jakarta, namun intensitas latihan individual dan sesekali berlatih bersama pun sudah kami koordinasikan dengan baik. Jujurnya banyak pemain di tim kami usianya itu tidak muda lagi, tapi saya bangga dengan permainan kami yang bisa mengimbangi tim-tim lain yang tidak kalah hebatnya. Terus terang saya salut dengan After Hour, karena walaupun ini adalah turnamen besar yang diadakan setelah pandemi, tapi persiapan dan eksekusinya luar biasa,” ujar Donnie Hoed, Pemain Wild Shutter Gecko.
Baca Juga: 5 Stadion Indonesia Ini Kemungkinkan Dipakai Saat Piala Dunia U-17
Di final Championship, home team Guzzlers bertemu dengan visiting team After Hour. Dalam pertandingan yang menggambarkan semangat olahraga ini, Guzzlers muncul sebagai juara, dengan skor akhir 21-16. Pertandingan final ini juga benar-benar ditunggu banyak orang, pasalnya Guzzlers memang tim yang kerap kali menjadi juara pada South East Asia Tournament bertahun-tahun ke belakang, sehingga aksi mereka menjadi tontonan dan pengalaman luar biasa bagi para pengunjung.
“Jujurnya kami tidak memiliki banyak persiapan untuk turnamen ini. Para pemain Guzzlers juga datang dari berbagai negara, sehingga cukup sulit bagi kami untuk melakukan latihan bersama. Bahkan saya memiliki kesulitan untuk mengumpulkan pemain untuk datang ke Jakarta, karena memang waktu pelaksanaan turnamen yang sedikit berbeda dari biasanya. Jadi pemain yang saya himpun ini memang khusus diciptakan untuk memenuhi undangan After Hour South East Asia Tournament 2023. Oleh karena itu, kami sangat bangga karena berhasil membawa pulang piala bergilir dari turnamen ini. Perlawanan dari tim After Hour di pertandingan final juga patut diacungi jempol. Kami sangat senang bisa bermain dengan tim yang memiliki semangat dan kemampuan luar biasa.” ucap Tom Castello, Head Coach Guzzlers International.
Pada turnamen ini, terdapat juga beberapa penghargaan individual yang dihitung berdasarkan performa masing-masing di setiap pertandingan. Most RBI diraih oleh Kiefer Palm - Guzzlers, Best Hitter jatuh kepada Clarence Lyle - Partha, Best Slugger diberikan kepada Kiefer Palm - Guzzlers, Most Homerun dipegang oleh Mark Ramirez - Guzzlers, Best Pitcher jatuh kepada Lance Nakayama - Guzzlers, Golden Glove diberikan pada Jon Anggana Budiman - Wild Shutter Gecko, serta MVP untuk turnamen ini adalah Mark Ramirez - Guzzlers.
Turnamen ini lebih dari sekedar pertandingan antar tim. Ini berdiri sebagai platform dinamis untuk pertukaran budaya, keterlibatan komunitas, dan tentunya promosi bisnis lokal. Stand F&B dari pengusaha lokal turut hadir di lokasi, memberikan pesta kuliner untuk pengunjung saat menikmati pertandingan seru.
Dalam langkah untuk lebih ber tanggung jawab terhadap lingkungan, After Hour South East Asia Tournament 2023 bekerja sama dengan perusahaan waste management, Rekosistem untuk mengelola limbah turnamen dengan efektif. Selain itu, kehadiran tim-tim dari luar negeri yang inklusif juga turut memperkaya kanvas budaya turnamen, menghasilkan pengalaman unik dan penuh memori bagi semua peserta.
“After Hour South East Asia Tournament 2023 telah selesai dilaksanakan. Kami telah berhasil melangsungkan 36 pertandingan dengan baik dan lancar. Seluruh tim yang berpartisipasi juga memberikan dukungan yang baik untuk keberlangsungan acara ini. Turnamen dengan skala internasional ini memang untuk pertama kalinya dikelola oleh After Hour, oleh karena itu kami ingin menetapkan sebuah standar baru dengan beragam inisiasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengan berakhirnya turnamen ini, besar harapan kami untuk dapat lebih memajukan perkembangan softball dan baseball, terutama secara khusus slow pitch, dan bisa menjadikan cabang olahraga ini diterima oleh masyarakat yang lebih luas lagi,” jelas Ali Pasha Joharman, Director of After Hour South East Asia Tournament 2023.
After Hour South East Asia Tournament 2023 tidak hanya menciptakan standar baru untuk turnamen slow pitch di Asia Tenggara, tetapi juga muncul sebagai tempat melebur semangat komunitas, tradisi, dan sportivitas.