Suara.com - Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, bahasa ini merupakan bahasa ibu untuk lebih dari 400 juta orang diseluruh dunia. Bahasa Inggris juga menjadi bahasa yang paling sering digunakan termasuk di sektor wisata.
Sebagai upaya mendukung pemerintah untuk program edukasi dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi siswa-siswi di daerah pariwisata, EF Kids & Teens Indonesia memberikan Program Pelatihan Bahasa Inggris untuk tenaga pendidik Sekolah Dasar di berbagai daerah wisata yang tercakup dalam Daerah Pariwisata Super Prioritas dan beberapa destinasi wisata lainnya.
Setelah Mandalika dan Samosir, EF Kids & Teens bekerja sama dengan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memulai Program Pelatihan Bahasa Inggris dan diikuti oleh 50 orang tenaga pendidik sekolah dasar yang berasal dari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program edukatif tahun ini mengingat Kepulauan Seribu memiliki potensi pariwisata yang sangat besar.
Baca Juga: The World Lost Castle, Tempat Wisata dengan Spot Foto unik di Yogyakarta
"Kepulauan Seribu merupakan salah satu Daerah Pariwisata Prioritas, yang mendorong seluruh masyarakatnya memiliki pendidikan dan penguasaan bahasa asing yang baik. Saat ini, target wisatawan untuk Kepulauan Seribu adalah 80% wisatawan lokal dan 20% wisatawan asing," ujar H. Jaanan, M.Pd, Kepala Seksi Pendidikan Dasar Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu.
Disebutkan Country Director EF Kids & Teens Indonesia, Suryadi Afan, program ini menggunakan metode fun learning yang kreatif dan efektif untuk tenaga pendidik agar mereka bisa menyampaikan materi pembelajaran Bahasa Inggris ke siswa dan siswi peserta didik.
Program pelatihan ini terdiri dari workshop secara tatap muka langsung dan workshop melalui online yang diadakan selama 4 bulan secara intensif. Terdapat banyak modul pembelajaran yang dapat dipraktikkan oleh para tenaga pendidik yang mudah diaplikasikan dalam proses belajar mengajar.
Progam pelatihan ini juga bukan yang pertama kali kami lakukan, sebelumnya kami telah melakukan program pelatihan bagi tenaga pendidik PAUD.
"Tahun ini kami fokus pada pengembangan tenaga pendidik sekolah dasar di wilayah program Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) seperti Mandalika, Samosir, Labuan Bajo, Bromo, Magelang, termasuk juga destinasi pariwisata prioritas Kepulauan Seribu," ujar dia.
Diharapkan upaya edukatif ini bisa mendukung putra-putri dari Kepulauan Seribu semakin baik dalam berinteraksi dengan wisatawan, khususnya dengan wisatawan asing.
Apalagi saat ini, salah satu kendala dalam bidang pendidikan di Kepulauan Seribu adalah terbatasnya jumlah guru Bahasa Inggris dikarenakan banyaknya guru yang purna bakti dan masih ada beberapa sekolah yang kekurangan tenaga pendidik.
"Kami berharap program kerja sama ini dapat terus berkesinambungan dan membuka episode berikutnya bagi pulau lain di area Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka atau lebih jauh lagi ke Pulau Sebira," tutup H. Jaanan.