Suara.com - Tidur merupakan salah satu bentuk aktivitas yang memiliki hubungan erat dengan kondisi well-being atau kesejahteraan seseorang.
Namun berbagai faktor menyebabkan banyak orang, terutama di kalangan Milenial dan Generasi Z, belum mendapatkan kualitas tidur yang cukup.
Dalam survei yang dilakukan oleh Bobobox dan Konekta Consulting, tercatat sebanyak 80 persen responden dewasa memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas tidur.
Hanya saja, sebanyak 67 persen dari mereka belum bisa mencapai kondisi tidur ideal yang dibutuhkan. Hal ini dapat ditandai dengan seringnya frekuensi terbangun setidaknya sekali saat tengah malam.
Baca Juga: Tidur Tanpa Celana Dalam Usai 'Olahraga Ranjang' dengan Pasangan, Beneran Ada Manfaatnya?
Dikatakan Co-Founder & CEO Bobobox, Indra Gunawan, temuan tersebut sejalan dengan studi Universitas Udayana pada tahun 2022, di mana prevalensi insomnia di kalangan masyarakat Indonesia mencapai sekitar 28 juta orang.
Untuk ikut serta menjaga kualitas tidur masyarakat Indonesia, khususnya konsumen, pihaknya menyiapkan rangkaian fitur yang tersedia di dalam kamar yang diklaim terbukti mampu meningkatkan kualitas tidur para tamu secara signifikan.
"Lebih dari 66 persen tamu yang menggunakan fitur meditasi tidur atau sleep meditation mengatakan mampu tidur dengan lebih rileks dan lelap," kata Indra, dikutip dari siaran tertulis Rabu (26/7/2023).
Pihaknya juga memiliki ‘Quiet Hours’ atau waktu tenang demi mengurangi tingkat kebisingan dan menciptakan lingkungan tidur yang kondusif. Sistem ini diakui dapat membantu kondisi tidur yang lebih nyaman oleh 89 persen responden.
Lewat laporan dampak periode 2022 bertajuk Travel With a Purpose: Our Story Towards Impactful Experience tersebut, Indra Gunawan dapat memberikan lebih dari sekadar fasilitas beristirahat yang nyaman bagi konsumen.
Baca Juga: Raffi Ahmad Rekam Nagita Slavina Tidur Mangap di Mobil, Kecantikan Jadi Sorotan: Tetap Cakep!
"Kami ingin membagikan perjalanan Bobobox dalam mewujudkan komitmen keberlanjutan, serta inisiatif yang telah kami implementasikan untuk memberikan dampak yang lebih luas kepada konsumen, karyawan, investor, dan komunitas sekitar," pungkasnya.