Suara.com - Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital, Selasa, 25 Juli 2023, di Jawa Barat.
Tema yang diangkat adalah “Wirausaha Kreatif dari Ide Bisnis yang Inovatif di Era Digital” dengan menghadirkan narasumber dosen UTY dan anggota Japelidi Ade Sukmawati; dosen, writerpreneur, sekaligus entrepreneur Dian Ikha Pramayanti; serta dosen UIN SATU dan pegiat UMKM Deny Yudiantoro.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3,49 dari skala 5.
Dalam merespons hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Baca Juga: Kekayaan dan Bisnis Airlangga Hartarto Usai Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi CPO
Mengawali paparannya, Ade Sukmawati menjelaskan, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang luar biasa. Di kawasan Asia Tenggara, potensi e-commerce di Indonesia adalah yang terbesar. Potensi ekonomi digital Indonesia pada 2021 tercatat sebesar $ 53 miliar dan diperkirakan bakal melesat menjadi $ 104 miliar pada 2025 mendatang.
Dari besarnya potensi tersebut, menurutnya, melahirkan peluang bisnis digital yang inovatif dan membutuhkan kreativitas. Beberapa jenis peluang bisnis tersebut antara lain financial technology (fintech), lokapasar (e-commerce), internet of thing (IoT), dan on demand service. Yang terakhir ini sudah dilakukan oleh GoJek dan Grab Indonesia. Yang lainnya adalah bisnis di bidang kecantikan maupun olah foto dan video.
“Syaratnya adalah harus memiliki kecakapan di bidang teknologi. Tak hanya bisa mengoperasikan perangkat teknologi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga sebaiknya bisa mengoptimalkan manfaatnya agar berguna bagi orang banyak,” ujar Ade.
Ade menyarankan, untuk mengembangkan bisnis di era digital sekarang ini, syarat utama adalah mampu memahami syarat dan ketentuan platform dalam menyediakan layanan bisnis. Berikutnya adalah bisa memilih media atau platform yang tepat untuk bisnis yang hendak dikembangkan. Optimalisasi penggunaan fitur yang ada dalam platform juga penting dan tak bisa diabaikan.
Untuk menggali kreativitas dan inovasi, menurut Deny Yudiantoro, adalah dengan memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Lalu, tak lelah belajar mencari ilmu dari berbagai sumber yang ada.
Baca Juga: Anak Usaha Humpuss Maritim Ekspansi Bisnis Kapal Pesiar
Penggunaan ponsel cerdas untuk hal konsumtif, bukan hal produktif, sebaiknya dihindari atau dikurangi.
Terakhir adalah selalu ada hasrat untuk belajar atau memiliki pengetahuan baru. “Apabila itu semua sudah dilakukan, jangan lupa untuk membangun kolaborasi bisnis dengan pihak lain.
Berani ambil risiko dan sebaiknya punya visi dan misi yang jelas ke depannya,” tutur Deny. Ia memberikan tips bagi generasi muda agar bisa berpikir kreatif dan inovatif. Menurut dia, aktif di
kegiatan kemanusiaan juga dapat menjadi celah membangun jejaring; belajar berorganisasi di kampus, berpartisipasi dalam membangun iklim wisata serta berkolaborasi membangun desa. Cara-cara tersebut dinilainya dapat menggali potensi dalam diri generasi muda.
Mengenai ragam bisnis yang bisa dikembangkan di era digital sekarang ini, Dian Ikha Pramayanti mencontohkan, penjualan busana dan aksesoris adalah salah satu peluang besar yang dapat dikerjakan.
Selain itu, penjualan alat kecantikan dan kosmetik, gawai dan elektronik, makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, adalah sederet peluang yang bisa dikembangkan sebagai ladang usaha.
“Manfaatkan media sosial untuk membangun bisnis tersebut. Sebab, mayoritas pengguna internet di Indonesia memiliki media sosial dan banyak meluangkan waktu untuk mengakses media sosial,” kata Dian.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.