Masyarakat Kuningan dan Pangandaran Didorong untuk Bangkitkan Sektor UMKM agar Naik Kelas

Rabu, 19 Juli 2023 | 07:25 WIB
Masyarakat Kuningan dan Pangandaran Didorong untuk Bangkitkan Sektor UMKM agar Naik Kelas
Masyarakat Kuningan dan Pangandaran memiliki banyak produk UMKM. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memiliki banyak sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk meningkatkan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil maupun Menengah (UMKM). SDA maupun SDM dinyatakan sebagai fondasi awal bagi kebangkitan sektor ekonomi Indonesia.

Salah satu daerah yang memiliki kedua sumber daya ini adalah Kuningan, Jawa Barat. Menurut opendata.jabarprov.go.id, pada 2021, Kuningan memiliki 128. 639 unit UMKM di kawasan itu.

“Selaras dengan yang dituturkan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya di sidang tahunan 16 Agustus 2022 bahwa sudah saatnya 'UMKM Naik Kelas, maka kinerja UMKM di Kuningan harus ditingkatkan lagi. Kegiatan pelaku UMKM dalam penjualan produknya di market place harus lebih diringkatkan di era serba digital," tutur pengusaha Dipo Ilham.

Salah satun yang menjadi potensi di Kuningan adalah hasil pertanian kacang kedelai. Menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, prospek pertanian kacang kedelai sangat prospektif dalam konteks ekonomis dan bisa menjadi tolak ukur kebangkitan ekonomi masyarakat desa.

Baca Juga: Bantu Pemasaran Produk UMKM Tangerang, Relawan SandiUno Ramaikan Festival HANI

Dipo menilai, pengrajin kacang kedelai Kuningan layak untuk go internasional. Selain kedelai, Dipo juga menyebut kalau Pangandaran pun juga punya potensi yang sama dalam sektor UMKM. Sekitar 90.000 pelaku UMKM tersebar di Pangandaran.

“Pangandaran merupakan daerah yang punya segudang potensi UMKM masyarakat, mulai dari parawisata serta kuliner khasnya. Produk cemilan atau oleh-oleh khas Pangandaran seperti olahan rumput laut, sambal ubi dan lainnya sudah berkolaborasi dengan minimarket/swalayan dalam pemasaran,” katanya.

Menurut Dipo, masyarakat Pangandaran sangat inovatif. "Mereka juga mampu memanfaatkan limbah kelapa menjadi hal yang subtansial. Salah satunya, potensi jam tangan dari bahan dasar batok kelapa yang sekarang menjadi produk keunggulan masyarakat Pangandaran hingga di ekspor ke pasar internasional," ujarnya.

Dengan maraknya digitalisasi yang terus berkembang, Dipo mengajak para putra-putri daerah Jawa Barat, khususnya dari Kuningan dan Pangandaran untuk bersinergi membangkitkan sektor ekonomi daerah, dengan memaksimalkan UMKM dan terus berinovasi dalam hal memanfaatkan bahan-bahan alam yang bisa dijadikan sebuah produk yang bernilai jual tinggi.

Jika para generasi muda Indonesia saat ini bangga dengan produk lokal, otomatis mereka juga mendukung Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri serta negara dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan bisa bersaing di pasar internasional.

Baca Juga: Kembangkan UMKM Lewat Pelatihan Pembuatan Kue Bagea di Donggala

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI