Suara.com - Beberapa tahun terakhir, pemasaran digital kian berevolusi mengikuti perilaku belanja masyarakat yang terus bergerak. Masifnya pertumbuhan teknologi dan internet tidak hanya menciptakan berbagai kesempatan, tetapi juga ruang pemasaran yang semakin dinamis dan kreatif.
Untuk makin memanjakan customer, pemain e-commerce di Indonesia terus berinovasi untuk meningkatkan nilai dan daya tarik, seperti program afiliasi, yakni program pemasaran berbasis komisi yang secara tidak langsung menghubungkan calon pembeli dengan produk melalui link refferal khusus, merupakan program yang digadang-gadang memegang peran penting dalam peta persaingan e-commerce di Indonesia.
“Kehadiran program afiliasi dapat dikatakan sebagai salah satu strategi ampuh para pemain e-commerce, karena secara tidak langsung membantu trafik kunjungan ke platform e-commerce itu sendiri. Dampaknya tak hanya membantu para pelaku bisnis meningkatkan penjualan dan jangkauan pasar yang lebih luas, tapi juga turut melahirkan tren dan profesi-profesi baru yang memonetisasi digital," ujar Astrid Williadry, Director Snapcart Indonesia.
Program afiliasi kini dimanfaatkan sebagai medium untuk menghasilkan pendapatan tambahan yang minim resiko, ditambah faktor fleksibilitas waktu dan dapat bekerja dimana saja.
Baca Juga: Kebiasaan Berbelanja Mulai Beralih, Pengamat: Pendapatan Penjual di Tokopedia Tetap Konsisten
Snapcart kali ini mengadakan penelitian terkait “Potensi Program Afiliasi dalam Peta Persaingan E-commerce”, dengan metode online. Riset ini melibatkan 500 responden yang sudah berpartisipasi dan pernah merasakan komisi dari program afiliasi di e-commerce dengan rentang usia 19-35 tahun ke atas dan tersebar di berbagai area di Indonesia.
e-commerce dengan Program Afiliasi Terfavorit
Tren afiliasi tampaknya sedang menjadi fokus utama pemain besar e-commerce saat ini, seperti Shopee, Tiktok, Tokopedia, dan Lazada. Berdasarkan survei, kondisi peta persaingan program afiliasi saat ini dapat terlihat melalui jawaban responden bahwa Shopee Affiliate Program memimpin pasar.
Sebanyak 59% dari pesanan yang datang berasal dari link Shopee Affiliate Program, sehingga dapat dikatakan sebagai program afiliasi dengan pangsa pasar jumlah nilai transaksi tertinggi (Share of Orders) dibandingkan para pesaingnya. Data ini jauh melampaui para pesaing lainnya dengan Tiktok Affiliate Program (27%), dilanjutkan Tokopedia Affiliate Program (11%), dan Lazada Affiliate Program (2%)
Persebaran Preferensi Masyarakat Saat Memilih Program Afiliasi
Preferensi masyarakat memilih program afiliasi biasanya didasari dari apa yang ditawarkan para pemain e-commerce. Selain tiga indikator utama, dimana komisi yang mengambil peranan paling penting, faktor-faktor pendukung lainnya juga menjadi dasar pertimbangan dan daya tarik bagi para pengikut dari afiliator-afiliator tersebut, antara lain program afiliasi dengan produk paling lengkap dari tiap kategori dan program affiliasi dengan penawaran paling menarik.
Baca Juga: Bisa Dicontoh, Ini Kunci Keberhasilan Bisnis Brand Kecantikan Lokal: Pemasaran Digital Unik
“Program afiliasi ini membuka kesempatan bagi setiap individu menjadi konten kreator/afiliator. Membebaskan diri dalam berkreasi, dan merekomendasikan produk apapun yang mereka suka kepada para pengikut atau followersnya. Metode periklanan ini adalah skema yang tepat untuk membangun awareness dan kepercayaan secara langsung. Maka dari itu, para pemain e-commerce sebagai perantara dalam tren afiliasi ini pun, harus turut mengambil peran melalui kelengkapan produk hingga penawaran paling menarik,” tambah Astrid.
Fashion dan Beauty Paling Populer
Fashion dan beauty termasuk ke dalam industri yang pertumbuhannya sejalan dengan tuntutan perubahan zaman dan gaya hidup. Jika berbicara dari sisi Fashion, sebanyak 53% dari pesanan yang datang berasal dari link Shopee Affiliate Program, sehingga dapat dikatakan sebagai program afiliasi dengan pangsa pasar jumlah nilai transaksi tertinggi untuk produk fashion (Share of Orders), jauh mengalahkan para pesaing terdekatnya seperti Tiktok Affiliate Program (24%), dan Tokopedia Affiliate Program (7%).
Bahkan hal ini juga didukung dengan hasil survei, 72% responden memilih Shopee Affiliate Program, sebagai program afiliasi yang paling sering digunakan untuk mempromosikan kategori produk Fashion, mengungguli pemain lainnya dengan persentase jauh dibawah Tiktok Affiliate Program (19%), dan Tokopedia Affiliate Program (8%), serta Lazada Affiliate Program (2%).
“Melihat pemaparan di atas, dapat dikatakan industri fashion dan beauty layaknya primadona di dalam pasar belanja online. Akan sayang sekali bagi para pemain e-commerce jika tidak memaksimalkan tren fashion ini sebagai aspek utama untuk menggaet lebih banyak pangsa pasar lewat program afiliasi,“ tutup Astrid.