Suara.com - GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi penggerak dampak yang didirikan oleh GoTo, menggelar acara Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) Innovation Day yang bertujuan membangun innovation ecosystem dengan mengumpulkan para pembuat dampak dari sepanjang rantai pengelolaan sampah untuk saling belajar, merayakan kolaborasi multi sektor, dan berpartisipasi aktif dalam penyelesaian masalah sampah.
Mengacu kepada data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Indonesia memiliki target pengurangan sampah sebesar 30% dan pengelolaan sampah dengan baik sebesar 70% pada tahun 2025. Untuk mencapai tujuan bersama ini, semua pihak perlu bergotong royong, dan mengambil peran aktif dalam membantu bangsa.
Monica Oudang, selaku Chairperson GoTo Impact Foundation menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan sendiri-sendiri tidak cukup untuk menghasilkan perubahan jangka panjang. GIF sebagai organisasi yang menggabungkan jiwa filantropi dengan semangat berinovasi, mengedepankan kekuatan transformatif "gotong royong" dalam melahirkan inovasi yang berkelanjutan.
“Hal tersebut yang mendorong kami untuk bermisi membangun innovation ecosystem, di mana kami memobilisasi dan menyatukan para pembuat dampak, pendanaan, pengetahuan, dan keahlian guna mengatasi tantangan kompleks di Indonesia. Misi ini kami wujudkan lewat CCE, prototipe kami yang berperan sebagai katalisator dalam mengatasi permasalahan iklim di Indonesia dengan lebih cepat, berkelanjutan, dan dalam skala lebih besar,” tambah Monica dalam keterangannya di Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2023).
Melalui CCE, GIF mengkoneksikan para ahli dari berbagai sektor dengan komunitas di lapangan sehingga semua pihak bisa ikut berinovasi (link up); berinovasi bersama pembuat dampak dan penerima manfaat melalui pemanfaatan data dan pengembangan kapasitas untuk menghasilkan solusi hyperlocal (sync up); serta bereksperimen bersama melalui implementasi dan pengembangan solusi inovatif bersama (scale up).
Pada tahun 2021, GIF memulai CCE dengan mengumpulkan 33 changemakers yang terdiri dari startup dan organisasi masyarakat sipil ke dalam Catalyst Changemakers Lab (CCL) untuk pengembangan kapasitas dan kolaborasi multi sektor. Selanjutnya, GIF juga memberikan pendanaan dan memfasilitasi implementasi proyek percontohan yang menyasar permasalahan sampah di perairan di Bandar Lampung, bencana hidrometeorologi di Semarang, dan akses air bersih di Makassar.
Memasuki gelombang kedua di 2023, CCE mengumpulkan 50 changemakers untuk melakukan upaya intervensi dengan prinsip ekonomi sirkular yang menyasar pada pengelolaan sampah di kawasan strategis destinasi wisata, yakni Bali, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
CCE Innovation Day menghadirkan berbagai pakar yang dapat mendorong pembangunan innovation ecosystem, mulai dari Nani Hendriati - Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Arnoud De Meyer - Professor Emeritus Singapore Management University, Rocky Pairunan - Manager National Plastic Action Partnership (NPAP), Ahmad Prasetya Ibnu Toat - Governance and Policy Lead Systemiq, Fei Febri - Direktur Eksekutif Bank Sampah Bersinar, dan masih banyak lainnya.
“Kami berharap, melalui CCE para pembuat dampak dapat mengambil langkah besar dalam mendorong revolusi pengelolaan sampah Indonesia dengan standar global. Mari bersama kita lanjutkan perjalanan ini untuk Bergerak, Berdampak, Bersama, menjadikan CCE sebagai ekosistem untuk bergotong royong, menanamkan semangat berinovasi, sehingga mampu mengakselerasi kemajuan menuju peradaban yang lestari,” tutup Monica.
Baca Juga: Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Tanam Ratusan Pohon di TPA Sampah Air Dingin Padang