Suara.com - Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital, Senin, 3 Juli 2023, di Jawa Barat.
Tema yang diangkat adalah “Bersama Tebar Kebaikan di Dunia Digital” dengan menghadirkan narasumber Ketua Umum Relawan TIK Indonesia Fajar Eri Dianto; pegiat literasi digital Candra Adi Saputra; serta Regional Treasure Member Asian Council for Small Business E Rizky Wulandari.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3,49 dari skala 5.
Dalam merespons hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Baca Juga: Manfaat Penguasaan Keterampilan Public Speaking
Sebagai pengantar, dalam paparannya E Rizky Wulandari menjelaskan, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 202 juta pengguna per Februari 2022 lalu. Jumlah tersebut setara 77 % dari populasi Indonesia.
Akses internet yang masif dan pesatnya perkembangan teknologi digital turut membawa perubahan perilaku dalam aktivitas sehari-sehari di masyarakat. Masyarakat kian nyaman melakukan banyak aktivitas dengan memanfaatkan internet.
“Namun, selain menawarkan kemudahan dan kepraktisan, ada potensi buruk dari tingginya aktivitas digital, seperti pencurian akun atau penipuan secara daring,” kata Rizky.
Oleh karena itu, lanjut Rizky, dibutuhkan sebuah perilaku berinternet secara sehat.
Internet sehat adalah cara berprilaku yang beretika saat mengakses suatu informasi dari internet. Selain itu juga pengguna internet yang sehat tidak melakukan aktifitas internet yang melanggar hukum seperti pelanggaran hak cipta (ilegal), hacking atau peretasan, dan mengakses konten legal (situs dewasa).
Baca Juga: Harga Paket XL Satu dan Cara Langganan
“Internet sehat adalah kegiatan yang dilakukan di internet dengan hanya mengakses sosial media yang positif, melakukan kegiatan uploading, browsing, downloading, chatting, dan menambah wawasan serta menambah teman. Bukan mengunggah atau mengunduh konten-konten negatif,” ucapnya.
Menurut Rizky, manfaat internet sehat terhadap kehidupan adalah memberikan akses informasi dan pembelajaran yang positif, memberikan komunikasi yang baik dan koneksi bermanfaat, memberikan hiburan dan rekreasi, serta efisiensi. Internet sehat juga bisa menjadi sarana ekspresi diri yang positif.
Selain internet sehat, menurut Fajar Eri Dianto, beraktivitas di internet harus berprinsip menjunjung tinggi budaya Indonesia. Budaya tersebut adalah menjaga persatuan, menjaga kerukunan, menjaga kedamaian, menjaga keamanan, dan menjaga citra baik bangsa. Salah satu contoh perilakunya adalah menyadari bahwa setiap masyarakat Indonesia berhak untuk mengakses internet.
"Ingat bahwa Indonesia itu sangat beragam dalam hal kebudayaan dan segala lainnya. Hal ini tertuang dalam semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Ini mencerminkan bahwa keragaman di Indonesia menjadi modal persatuan,” ujarnya.
Fajar melanjutkan, menjaga citra Indonesia melalui bijak berjejaring adalah kewajiban warganet di seluruh Indonesia. Hal utama adalah tetap menjadi warganet yang sangat Indonesia dengan implementasi sikap, pola pikir, dan pola tindak di ranah digital sesuai pengamalan butir-butir Pancasila.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.