Suara.com - Dunia musik saat ini diramaikan dengan sejumlah musisi cover. Namun sayangnya, para musisi berbakat ini kerap mengalami masalah pada perizinan dan royalti, bahkan tak jarang membuat geram para komposer atau pencipta lagu.
Hal ini rupanya menjadi perhatian seorang Miftah Faridh Oktofani, seorang programmer dan pemilik PT Trinusa Sosialoka Indonesia. Miftah Bersama timnya kemudian membuat program Bernama Cover Clearance. Program ini menghubungkan antara kreator konten dan pemegang lisensi lagu, sehingga kegiatan mengcover menjadi legal dan lebih aman.
Cover Clearance berhasil menggandeng YouTube Indonesia. Mereka pun membuat sejumlah acara talkshow, untuk memberikan edukasi mengenai bagaimana mengcover yang benar dan aman ke beberapa kota di Indonesia. Acara ini terakhir di gelar di Yogyakarta pada 12 Juni 2023 dengan judul "UnderCover Jogja".
Cover Clearance juga memungkinkan para musisi cover untuk memproduksi lagu dengan lebih banyak lagi dengan aman bahkan difasilitasi untuk berkolaborasi dengan penyanyi asli yang mempopulerkan lagu tersebut. Anji, Ade Govinda, Cakra Khan, Mario G Klau, Steven Pasaribu dan banyak artis lainnya sudah menyatakan kesiapannya.
Baca Juga: Is Pusakata Sindir Para Penyanyi Cover yang Tak Tahu Diri: Semoga Rezeki Kalian Lancar
Cover Clearance juga memfasilitasi penyanyi cover untuk tampil di panggung offair yang digagas melalui proyek “Beranjak Gigs” untuk mengimbangi performa onair dan offair para musisi cover.
"Dari semua kegiatan ini, saya berharap ekosistem musik di Indonesia terus berkembang di industri digital dan tetap terjaga keseimbangannya," kata Miftah Faridh Oktofani.
Sebelumnya, Sosialoka Indonesia dengan program ads campaign juga telah membantu sejumlah label besar di Indonesia seperti Musica Studio, Sony Music, MyMusic dan label besar lainnya, untuk mempromosikan rilisan-rilisan terbarunya.
Sosialoka Indonesia memiliki ads system report yang memungkinkan report disajikan secara realtime, baik untuk Google ads maupun Meta ads. Sistem report ini akan mempermudah label rekaman di Indonesia untuk memantau perkembangan audiencenya, bahkan tim marketing label dapat menganalisa dan membuat strategi yang lebih cepat melalui report demografi yang disajikan.
Baca Juga: Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi, Sudah Tahu?