Suara.com - Sebagai salah satu kegiatan kurikuler yang merupakan bagian integral dari proses pembentukan karakter mahasiswa, Universitas Sanata Dharma (USD) melepas 1261 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan ke-66, untuk dapat berkarya ke berbagai daerah di lokasi yang sudah ditentukan. Acara pelepasan para peserta KKN diselenggarakan di Lapangan Realino, Kampus II USD, Mrican, Yogyakarta, Selasa (27/6/2023).
Tema KKN pada periode ini adalah “Bersinergi bersama Masyarakat, Membangun Negeri. Wakil Rektor I, Prof. Ir. Sudi Mungkasi, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan, tema KKN kali ini mengajak mahasiswa untuk bersinergi dan mengintegrasikan ilmu di kampus untuk dapat diterapkan di masyarakat.
"Karena KKN adalah bagian dari kurikulum dan proses perkuliahan, maka saya berharap semua peserta dapat mengembangkan diri dan berkolaborasi bersama kelompok masing-masing dan juga masyarakat. Semoga para peserta bisa mengelaborasi semua yg ada secara maksimal, dan menjaga nama baik almamater Universitas Sanata Dharma,” ujarnya.
Kepala Divisi Operasional Pusat Kuliah Kerja Nyata (PKKN) USD, Drs. Silverio Raden Lilik Aji Sampurno, M.Hum., menyampaikan, KKN Reguler USD pada dasarnya merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang merupakan bagian integral dari proses pembentukan karakter mahasiswa.
Baca Juga: Mahasiswa Tim KUKERTA UNRI Lakukan Pengabdian di SDN 20 Selatpanjang Timur
“Proses pembentukan karakter ini akan terjadi dalam interaksi antara mahasiswa dan masyarakat, proses analisis sosial terhadap permasalahan dan potensi di masyarakat, dan juga melalui proses evaluasi dan refleksi. Semoga cita-cita kami bermitra kerja dengan pemerintah daerah, pemerintah desa, dan warga masyarakat dalam kerangka proses pembangunan yang Berkelanjutan dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
Sasaran KKN USD angkatan 66 ini mencakup masyarakat di 3 provinsi (DIY, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat), 5 Kabupaten (Temanggung, Kulon Progo, Sleman, Gunung Kidul dan Ketapang), 6 kecamatan dan 27 desa. Pada tanggal 22 Juni 2023, sudah diberangkatkan 12 mahasiswa ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dan pada 7 Juni 2023, sebanyak 1249 mahasiswa diberangkatkan ke 4 kabupaten lainnya.
Sebanyak 1261 mahasiswa peserta KKN ini berasal dari 6 fakultas, yaitu FKIP (391 mahasiswa), F. Ekonomi (354 mahasiswa), F. Sastra (187 mahasiswa), F Sains dan Teknologi (77 mahasiswa), F. Farmasi (125 mahasiswa), dan F. Psikologi (115 mahasiswa).
Pelaksanaan KKN dibagi dalam 2 tahap, tahap pertama Observasi dan Penyusunan Program dan tahap kedua Pelaksanaan Program, yang dilakukan dengan model live-in selama 30 hari dan 240 jam bekerja. Pelaksanaan KKN USD ini dimaksudkan untuk menghasilkan program-program pemberdayaan masyarakat yang muncul dari kolaborasi dan sinerngi antara peserta KKN dengan masyarakat.
Selama kegiatan KKN berlangsung, semua mahasiswa juga dibekali dengan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. USD dan BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dalam rangka menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, khususnya saat pelaksanaan program KKN selama satu bulan.
Baca Juga: Mahasiswa IPB University Diterjunkan Periksa Hewan Qurban
Sementara itu, Sofia Nur Hidayati, Kepala Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJS menyampaikan, kerja sama ini adalah hal sangat baik.
“Sesuai Permenaker No 5 th 2021 para mahasiswa yang menjalankan program magang dan KKN wajib diberikan perlindungan jaminan keselamatan kerja. Kami mengapresiasi apa yang sudah dilaksanakan Universitas Sanata Dharma yang berkomitmen memberi jaminan perlindungan kepada para mahasiswanya. Semoga dapat menginspirasi perguruan tinggi lain yang belum melakukannya,” terangnya.
Ketua Lembaga Kesejahteraan Mahasiswa USD, Br. Yohanes Sarju SJ, menyampaikan bahwa pemberian jaminan kesehatan dan keselamatan bagi para peserta KKN ini adalah wujud komitmen USD bagi para mahasiswanya.
“Sebagai lembaga pendidikan, USD ingin memberikan jaminan keselamatan kepada semua yang mahasiswa yang bertugas di lokasi KKN. USD mengalokasikan dana kesehatan dan sosial yang dibayarkan oleh para mahasiswa setiap semester, salah satunya untuk pembiayaan jaminan keselamatan ini,” tutup Sarju.