Suara.com - Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital, Jumat, 23 Juni 2023, di Jawa Barat.
Tema yang diangkat adalah “Pentingnya Public Speaking dalam Membentuk Personal Branding” dengan menghadirkan narasumber Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila Diana Anggraeni; Founder Indonesia Pin-Up Community Nitya Descha Muchtar; serta Product Manager sekaligus konsultan Anwar Sadat.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3,49 dari skala 5.
Dalam merespons hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Baca Juga: Kemenkominfo Adakan Pelatihan Menjadi Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini
Mengawali paparannya, Nitya Descha menyampaikan bahwa banyak cara untuk meningkatkan personal branding. Menurut dia, personal branding didefinisikan sebagai sebuah proses membangun dan menjaga persepsi di mata masyarakat demi mencapai citra positif. Persepsi yang dibangun dan ditampilkan pun beragam, mulai dari kepribadian, keahlian, dan lain sebagainya. Membangun personal branding bisa dilakukan di media sosial maupun lewat keterampilan public speaking.
Cara membangun personal branding di media sosial, lanjutnya, adalah dengan membuat profil yang baik sembari menentukan ciri yang khas atau unik. Selanjutnya adalah memilih konten yang sesuai dengan minat atau ketertarikan. Rajin memperbarui profil serta fokus pada sesuatu yang ingin digeluti juga wajib dilakukan secara konsisten.
“Bagaimana dengan public speaking? Ini adalah tentang bagaimana berbicara di depan umum, juga disebut oratori atau orasi, secara tradisional yang berarti berbicara langsung kepada audiens. Hal ini termasuk berbicara secara formal atau informal kepada audiens,” ujarnya.
Nitya mengungkapkan tips agar bisa menguasai public speaking dengan baik. Beberapa di antaranya adalah dengan melatih berbicara menghadap dinding, di depan cermin, atau sambil menonton video yang menampilkan public speaking. Dalam hal ini, sebaiknya tidak perlu merasa takut salah dan berani untuk meminta masukan dari orang lain.
“Kita dapat membangun personal branding jika kita tahu dan paham ragam perangkat lunak dan media yang kita gunakan dan caranya membangun komunikasi dengan baik,” pungkasnya.
Baca Juga: 5 Tips Melakukan Presentasi dengan Lancar, Penting Buat Karier!
Anwar Sadat menambahkan, di era sekarang ini, keterampilan public speaking kian penting sebagai sarana komunikasi yang efektif, untuk peningkatan karier, membangun kepemimpinan (leadership), menaikkan kepercayaan diri, serta budaya berpikir kritis. Public speaking di era digital, lanjutnya, adalah membangun eksistensi diri secara online lewat webinar, podcast, komunikasi kelompok, atau pitching ide.
“Keterampilan public speaking penting karena dapat mengungkapkan pemikiran dan argumen yang diperjuangkan. Selain itu, ketrampilan ini dapat digunakan untuk menginspirasi kokohnya persatuan, mengadvokasi nilai-nilai kemanusiaan yang beradab, serta mempromosikan semangat gotong-royong,” tuturnya.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.