Suara.com - Pengembangan desa berbasis tourism atau desa wisata kini sedang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Beberapa desa di Indonesia memiliki keindahan, yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat luas dalam balutan wisata.
Di Jawa Timur, pengembangan desa wisata diharapkan mampu menghasilkan komoditas, produk ataupun jasa, yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dalam jangka panjang.
Departemen Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Febrianto Zenny mengatakan, pihaknya melakukan monitoring & evaluasi (monev) program pemberdayaan masyarakat bersama tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) di Kampung Mandiri, Kedung Baruk dan Kampung Warna Warni, Asem Rowo, Surabaya dan Desa Wisata Mangrove Sreseh di Desa Marparan, Kabupaten Sampang, Madura, serta lokasi penanaman mangrove di Bangkalan, Madura.
Menurutnya, program pemberdayaan masyarakat di lokasi-lokasi tersebut dilaksanakan sebagai upaya memperkuat perekonomian masyarakat lokal. Konsep kampung wisata bisa menjadi model, bagaimana desa tersebut bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan membuat produk-produk unggulan.
Saat ini, Kampung Kedung Asem memiliki produk andalan berupa buah naga. Warga desa ini juga memiliki usaha ecoprint, pengelolaan lingkungan melalui green school, pengelolaan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), kolam lele, koperasi, dan lainnya.
"Produk-produk tersebut menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri. Saat surplus, bisa dijual ke masyarakat umum," ujar Febrianto.
Ia berharap, Kampung Kedung Asem bisa menjadi destinasi wisata yang menjadi daya tarik wisatawan asing dari kapal pesiar (cruise) dan menciptakan Port Tourism.
“Biasanya para wisatawan kapal pesiar ingin mendapatkan sesuatu yang tidak ada di negara lain. Kalau kampung wisata bisa menyajikan keunikan yang dicari, tentu sangat bangus,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Dirhansyah mengapresiasi program pemberdayaan masyarakat di Kampung Mandiri Kedung Asem.
Ketua RW V Wisma Kedung Asem, Didik Edy Susilo menjelaskan, lahirnya Kampung ini adalah hasil kreasi warga. Kreasi Kampung Mandiri sudah menular ke kampung-kampung yang lain.
Baca Juga: Kampoeng Djowo Sekatul, Desa Wisata di Kendal Bernuansa Kampung Jawa Kuno
“Bahkan, Gubernur Jawa Timur menjadikan kampung ini sebagai percontohan," kata Didik.
Sementara itu, di Desa Marparan, Kabupaten Sampang, Pelindo juga membantu pembangunan jalur traking mangrove dan pengembangan ekowisata. Selain itu ada rencana pembangunan mini Arboretum, pembibitan serta persemaian mangrove Sreseh.