Suara.com - Badan Wakaf Alquran (BWA) kembali menunjukkan aksi pedulinya terhadap kemanusiaan. BWA baru saja meresmikan wakaf sarana air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara peresmian wakaf sarana air bersih berlangsung di Kampung Tuniun, Desa Bileon, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Tusa Tenggara Timur. Acara berlangsung cukup meriah dan digelar selama tiga hari, 6-8 Juni 2023.
Kehadiran wakaf air bersih di Kampung Tuniun pun disambut gembira orang warga setempat. Pasalnya, selama bertahun-tahun warga kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan untuk mendapat air, warga terbiasa biasa mengambil dari lubang-lubang galian sedalam 30 centimeter yang mereka gali sendiri di pinggir-pinggir sungai.
"Anak-anak mereka biasa membawa jerigen saat berangkat ke sekolah dan mengambil air di lubang-lubang tersebut sepulang sekolah. Dengan sarana air bersih yang telah selesai dibangun, warga kampung Tuniun dan sekitarnya sekarang lebih mudah mengambil air dari tugu keran yang telah dibangun," kata Ustadz Awaludin Issu selaku nadzir wakaf.
Baca Juga: Air Bersih di Roko-Roko Raya Wawonii Tenggara Disebut Tercemar, Ini Kata GKP
Selain peresmian wakaf air bersih, acara juga dimeriahkan dengan kegiatan khitanan massal. Acara ini didukung oleh K2S (Kontak kerukunan Sosial) yang diikuti oleh 81 peserta anak-anak dan dewasa.
Selain itu juga diadakan makan besar dan pembagian 300 paket sembako bantuan dari Galena Logistic, IOF Kupang (Indonesia Offroad Federation) dan IMI (Ikatan Motor Indonesia) Cabang NTT.
Proses pengerjaan projek wakaf sarana air bersih di Kampung Tuniun ini memakan waktu selama lima bulan, dengan total pipa sepanjang 8,8 km. Pembuatan bak tangkap konstruksi beton di sumber air Oetfo sebanyak dua unit, bak tampung konstruksi beton di jalur pipa sebanyak enam unit dan tugu kran pengambilan air umum sebanyak 30 unit.
Projek wakaf sarana air bersih ini memanfaatkan dua lokasi sumber mata air yaitu sumber mata air Oetfo di kecamatan Fautmolo dan Sumber mata air Oe Petu di kecamatan Kie. Total ada 400 kepala keluarga yang berada di tiga dusun, lima desa dan dua kecamatan yang ikut merasakan manfaat air sarana bersih ini. Selain itu termasuk juga tiga masjid dan dua gereja yang memperoleh manfaat air bersih ini.
Acara peresmian dihadiri langsung oleh CEO BWA Ustaz Ichsan Salam dan penyerahan projek wakaf kepada Ustaz Awaludin Issu selaku nadzir wakaf. Turut hadir dalam acara ini yaitu para kepala desa, danramil, ketua IMI NTT.
Baca Juga: Panic Buying Air Mineral di Malaysia? Ini Penyebabnya
"Semoga fasilitas wakaf sarana air bersih ini dapat membawa manfaat bagi semua tanpa memandang suku dan agama," kata Ustaz Ichsan Salam dalam sambutannya. "Kami harapkan juga warga Kampung Tuniun dan sekitarnya dapat sama-sama memelihara dan menjaga sarana air bersih ini," kata Ustaz Ichsan menambahkan.