Suara.com - Kejuaraan Dunia ABB FIA Formula E telah memperpanjang kontrak kemitraan dengan DHL, sebagai mitra layanan logistik. Dengan kemitraan ini, DHL akan terus mendukung Kejuaraan Dunia ABB FIA Formula E di beberapa kota di dunia.
DHL adalah mitra pendiri resmi dan mitra logistik resmi kejuaraan motorsport listrik pertama di dunia sejak 2014. Dengan pengalaman internasional selama 40 tahun di bidang motorsport, DHL berkontribusi mewujudkan konsep balap mobil listrik, dimana penyelenggaraan balapan perdana berlangsung di Beijing pada tahun 2014.
Sejauh ini, DHL telah mendukung balapan Formula E ke-100 yang berlangsung musim lalu di Seoul, Korea Selatan. Seoul merupakan kota ke-26 yang menjadi tuan rumah balapan Formula E.
Pada 3 dan 4 Juni 2023, Jakarta akan menjadi tuan rumah perlombaan E-Prix kedua. Event tersebut akan berlangsung di Jakarta International e-Prix Circuit, Ancol.
Baca Juga: Geodis Indonesia Tawarkan Layanan Logistik Inovatif untuk Bisnis
Musim ke-9 kali ini akan menampilkan 16 balapan di 11 kota, termasuk Hyderabad, Cape Town, Sao Paulo, Portland, dan Oregon. Era Gen3 menjadi saksi debut kompetitif Gen3 yang merupakan mobil balap listrik tercepat, paling ringan, terkuat, dan efisien yang pernah ada.
"Kemitraan DHL dengan Formula E menghadirkan inovasi, kemajuan teknologi dan upaya keberlanjutan untuk mencapai kinerja terbaik. Jakarta menjadi satu-satunya tuan rumah penyelenggara balapan E Prix di Asia tahun ini. Saya bangga dapat berpartisipasi di acara motorsport listrik terbesar di Indonesia," ujar CEO South East Asia DHL Global Forwarding, Thomas Tieber, Rabu (31/5/2023).
Sementara itu, Chief Commercial Officer di Formula E, Matt Scammell mengatakan, DHL telah menjadi mitra penting dalam mewujudkan Formula E.
"Kami senang dengan kemitraan ini. Kami menciptakan inovasi dengan mendorong pengembangan teknologi EV (Electric Vehicle) yang menentukan masa depan motorsport. DHL menjalankan fungsi penting pengiriman logistik di setiap acara balapan di seluruh dunia. DHL juga memelopori solusi dalam hal efisiensi dan keberlanjutan. DHL sangat cocok untuk kejuaraan Formula E dan sejalan dengan misi kami," kata Matt Scammell.
DHL Global Forwarding Indonesia bersama dengan DHL Global Forwarding Motorsport mendukung ajang Formula E dengan menyediakan layanan logistik yang canggih dan mutakhir. Layanan ini menggabungkan transportasi multimoda yang disesuaikan, termasuk transportasi darat dan laut, yang memaksimalkan efisiensi dan mengurangi emisi CO2.
Baca Juga: Kerja Sama APLog-MGLog untuk Tingkatkan Layanan Logistik Laut dan Udara
Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL menempuh jarak lebih dari 89.000-kilometer untuk musim ini, dengan memindahkan sekitar 415-ton kargo di setiap balapan, termasuk mobil balap, baterai, unit pengisian daya, peralatan penyiaran, serta peralatan pemasaran dan pelayanan. DHL juga menyediakan layanan bernilai tambah, seperti layanan kepabeanan dan penerimaan bea cukai, serta bea cukai.
Presiden Direktur DHL Global Forwarding Indonesia, Vincent Yong mengatakan pihaknya berkomitmen memberikan layanan logistik terbaik dengan fokus pada aspek keberlanjutan.
“DHL dan Formula E akan terus merefleksikan nilai-nilai yang sama melalui platform "Together Green", di mana warna kuning DHL dan biru Formula E berpadu dalam sebuah visi untuk masa depan yang lebih hijau. Kegiatan ini mencakup kolaborasi pengembangan keberlanjutan di berbagai lokasi balap, sembari tetap menampilkan keseruan Formula E,” ucap Vincent.
Sebagai pelopor logistik ramah lingkungan, pada tahun 2008, DHL menjadi perusahaan logistik pertama yang berkomitmen terhadap target efisiensi karbon yang terukur. Komitmen DHL untuk meningkatkan efisiensi karbon sebesar 30% dari tahun 2007 hingga 2021 terlampaui lebih cepat. Target ini tercapai pada tahun 2016. Pada bulan Maret 2017, DHL mengumumkan komitmennya untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050.
Vincent Yong menambahkan, pada 2021, DHL Group berkomitmen menginvestasikan 7 miliar euro untuk operasional logistik ramah lingkungan, Dana tersebut akan digunakan antara lain untuk elektrifikasi 60% armada jarak jauh di tahun 2030, serta menempatkan lebih dari 80.000 kendaraan listrik di jalan.