Suara.com - Berdasarkan laporan Small Business Administration, sebanyak 33% usaha kecil tumbang di tahun pertama dan sekitar 50% mengalami kebangkrutan setelah lima tahun pertama. Berdasarkan data tersebut, hanya setengah dari mereka yang dapat bertahan.
Hal tersebut terjadi, karena banyak bisnis yang tidak bisa mengubah customer-nya menjadi loyal customer. Apalagi di era media sosial seperti saat ini, banyak sekali bisnis yang berhasil “booming” di awal, tapi kemudian lesu dan layu sehingga tidak mampu bertahan di 5 tahun pertamanya.
Semua itu karena pola marketing yang kurang tepat. Adanya komunitas influencer di sosial media, tentu memudahkan periklanan produk secara digital. Namun tanpa kualitas produk yang mumpuni, hal ini akan berakibat fatal yang dapat menyebabkan pelanggan justru memberikan daftar hitam atau black list pada brand.
Di tengah strategi yang instan naik dan turun tersebut, ada salah satu brand kacamata yang sangat memperhatikan kualitas dan pelayanan untuk produknya. Brand ini bahkan telah berdiri selama 11 tahun dibawah pengawasan seorang pengusaha muda, Sekar Arum.
Baca Juga: Aura Kasih Unggah Foto Pakai Kacamata Hitam: Kata Dokter Keracunan Janji Manis
Selama 1 dekade terakhir, Kacamata Blushing konsisten menyajikan produk yang dapat dijangkau seluruh kalangan dengan manfaat yang banyak. Brand ini menyediakan produk kacamata kesehatan dengan model yang trendy, fashionable, dan tetap mengedepankan fungsi kacamata itu sendiri; sebagai alat bantu penglihatan.
Kualitas yang disajikan Kacamata Blushing setara optik dengan sertifikasi dari badan kesehatan serta pelayanan yang juga tersertifikasi.
Selama 11 tahun, Kacamata Blushing menjadi salah satu pemimpin tren berkacamata di kalangan anak muda. Kemudahan akses interaksi melalui jejaring sosial, semakin membuat Kacamata Blushing lebih dekat dengan pelanggan.
Pada platform Instagram, Kacamata Blushing bahkan mampu menjaring hingga 1 juta pengikut. Kedekatan secara virtual ini kemudian diwujudkan secara nyata melalui sentuhan dan interaksi fisik pada perayaan ulang tahun Februari lalu.
Perayaan tersebut bukan hanya sebagai wujud rasa syukur Sekar sebagai owner, tetapi juga sebagai wadah bagi brand dan pelanggan saling terkoneksi satu sama lain. Hal ini tentu membangun kedekatan emosional yang nyata. Mendekat, bertegur sapa, bahkan berbagi banyak hal yang tidak dapat dirasakan melalui layar gadget.
Pelanggan yang mendapatkan undangan tersebut juga merupakan loyal customer, sehingga dengan itu, pelanggan merasa lebih dihargai lebih dari sekedar pembeli.Kesetiaan mereka pada brand Kacamata Blushing perlu dihargai dan diapresiasi. Bahkan pada Ramadan lalu, Kacamata Blushing juga mengadakan kegiatan buka bersama dengan loyal customer-nya yang lain.
Kegiatan-kegiatan ini membentuk sebuah komunitas pelanggan yang selanjutnya disebut sebagai “Bestie”.
Bestie merupakan teman-teman yang berasal dari pelanggan online dan offline Kacamata Blushing. Untuk menjadi bagian dari “Bestie”, pelanggan cukup melakukan pembelian minimum 2 kali pembelanjaan hingga masuk ke database.
Dari database tersebut, pelanggan akan dihubungi berdasarkan domisili untuk bergabung dan menghadiri kegiatan Kacamata Blushing. Melalui media online, Kacamata Blushing dapat dijangkau melalui platform sosial media seperti TikTok dan Instagram serta melalui platform Shopee dengan kategori Shopee Mall