Suara.com - Cantik merupakan dambaan setiap perempuan. Sayangnya, definisi cantik sering kali distandarisasi sehingga mulai banyak standar kecantikan yang bermunculan dan membuat perempuan merasa tertekan dan insecure jika tidak bisa memenuhinya.
Menghadapi kondisi tersebut tentu dibutuhkan ekosistem yang suportif agar perempuan terus termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan merawat diri lebih baik guna menciptakan kecantikan diri luar dan dalam.
Hal inilah yang melatarbelakangi Nusantics Biome Beauty, perusahaan bioteknologi berbasis teknologi genomics meluncurkan kampanye #SupportHer.
Kampanye tersebut bertujuan untuk mewujudkan ekosistem yang suportif bagi perempuan agar dapat memberdayakan satu sama lain sekaligus mendukung ekosistem yang seimbang pada kulit.
“Kami percaya setiap perempuan cantik dengan caranya sendiri. Untuk itulah, kami menghadirkan kampanye #SupportHer sebagai bentuk dukungan kepada perempuan Indonesia dengan memberikan ruang yang aman untuk embracing their unique beauty," papar Brand Specialist Nusantics Biome Beauty, Elisa Frederica, dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, lanjut dia, sebagai pioneer microbiome friendly skincare di Indonesia, brand-nya juga ingin mengajak perempuan untuk lebih menyadari bahwa ada ekosistem yang hidup di dalam tubuh kita yakni microbiome yang memberikan manfaat untuk kesehatan sehingga perlu dijaga keseimbangannya.
"We aim to bringing balance to skin ecosystem, bringing hope to women ecosystem,” imbuh Elisa.
Dalam kampanye #SupportHer ini, Nusantics Biome Beauty menggandeng tiga perempuan inspiratif yang berbagi pengalamannya dalam mengatasi rasa insecure.
Ketiga perempuan itu adalah Atlet Skateboard, Nyimas Bunga Cinta yang tidak percaya diri dengan penampilannya dan menjadi satu-satunya perempuan berhijab di tempatnya berlatih. Tetapi, tidak mematahkan semangat dirinya dan kini ia berhasil menjadi atlet skateboard yang telah berhasil meraih penghargaan internasional.
Baca Juga: Mohadese Mirzaee: Pilot Perempuan Afghanistan Pertama di Eropa
Selanjutnya, ada Irawati Puteri yang pernah merasa minder dengan keterbatasan finansial yang dimiliki keluarganya.
Hal tersebut tidak menjadi penghalang baginya untuk mewujudkan mimpi dan kini ia berhasil memperoleh beasiswa di dua jurusan di Stanford University yang merupakan universitas nomor dua terbaik di dunia.
Saat ini, Irawati Puteri bekerja sebagai Legal & Policy Manager di sebuah organisasi yang bermitra dengan pemerintah.
Terakhir, Penulis Buku dan Peneliti Ekonomi Lingkungan, Andhyta F Utami turut berbagi pengalaman bagaimana cara ia mengatasi rasa insecure.
“Dulu banyak yang bilang bibirku tebal, jerawatan dan memiliki terlalu banyak bulu tangan, hal ini tentunya membuatku merasa insecure. Namun, aku beruntung mendapat dukungan dari orang-orang di sekitar, aku pun belajar untuk menerima dan mulai mencintai diriku sendiri," ujarnya.
Menurut Andhyta, jika seorang perempuan sudah percaya dengan diri sendiri, maka kecantikan itu akan bersinar dengan sendirinya. Tentunya dukungan dari orang lain juga sangat dibutuhkan agar terus termotivasi.
"Melalui kampanye #SupportHer ini, aku berharap semakin banyak dukungan yang diberikan untuk perempuan sehingga kedepannya tidak perlu lagi merasa insecure,” terangnya.
Selain mewujudkan ekosistem yang suportif untuk perempuan, melalui kampanye #SupportHer juga mengajak perempuan Indonesia untuk menciptakan ekosistem yang seimbang pada kulit dan memahami bahwa terdapat makhluk hidup tak kasat mata seperti bakteri dan jamur yang hidup di kulit (microbiome). Sehingga diperlukan perawatan yang memberikan manfaat bagi kesehatan kulit untuk jangka panjang, salah satunya dengan menggunakan microbiome friendly skincare, seperti Biome Beauty yang mampu menjaga keseimbangan microbiome sekaligus merawat kulit agar kulit lebih sehat.